Terakhir diperbarui 9 Maret, 2020
Layar.id – Pada akhir bulan Februari lalu, Netflix merilis sebuah serial terbaru bertajuk Queen Sono. Serial yang khusus tayang di layanan streaming tersebut mengangkat kisah seorang wanita Afrika.
RATU MATA-MATA
Queen Sono berfokus pada tokoh utama bernama Queen Sono. Queen Sono adalah seorang wanita keturunan Afrika yang bekerja sebagai seorang agen mata-mata di Grup Operasi Spesial atau Special Operation Group (SOG).
Tidak hanya seorang mata-mata, Queen juga merupakan anak dari Safiya Sono, salah satu tokoh revolusioner terkenal. Ketika sang ibu meninggal, Queen pun menyelidiki kematian sang ibu sambil menjalankan misi demi misi yang diberikan padanya.
SERIAL AFRIKA PERTAMA
Serial yang diusut memiliki genre drama, aksi dan petualangan tersebut merupakan serial Afrika pertama yang dirilis dan diproduksi oleh Netflix. Tidak hanya dari segi cerita saja yang berlatar di Afrika, serial tersebut digarap oleh sineas asal Afrika Selatan Kagiso Lediga dan Tebogo Malope.
Tidak ketinggalan sederet nama aktor dan aktris asli keturunan Afrika yang belakangan mulai dikenal namanya juga turut digandeng. Sebut saja Pearl Thusi, pemeran tokoh utama Queen Sono yang dikenal lewat perannya dalam serial ABC Quantico dan film Netflix Catching Feelings.
Kemudian ada juga Vuyo Dabula (Avengers: Age of Ultron, Mandela: Long Walk to Freedom), Connie Chiuma (Black Panther), Rob Van Vuuren (Mandela: Long Walk to Freedom), Chi Mhende (Homeland), dan lainnya.
MEMADUKAN SEJARAH DENGAN POLITIK MODERN
Lediga, dalam salah satu wawancaranya dengan majalah TIME menuturkan bahwa ia ingin memadukan sejarah Afrika Selatan dengan politik di masa sekarang. Ia memadukannya sedemikian rupa untuk menentang kekerasan pada wanita yang kian meningkat.
“Saya pikir, hebat jika seorang wanita menjadi gambaran sesuatu yang berbeda, bahwa wanita dapat melawan balik,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa ia ingin memberi persepsi baru pada pandangan orang-orang tentang Afrika di Queen Sono.
“(Afrika) bukan hanya ada lalat yang mengerubungi anak-anak yang kekurangan gizi, di sana ada kebudayaan yang beragam. (Afrika) benua terbesar kedua, dengan 1,3 juta penduduk, dan saya harap orang-orang dapat mengapresiasinya.”
37 LOKASI SET DAN BEBERAPA BAHASA
Serial Queen Sono dikabarkan melakukan pengambilan gambar di 37 lokasi yang berbeda di seluruh penjuru Afrika. Tidak hanya itu, dalam 6 episode perdananya, kita akan menemukan beberapa bahasa digunakan dalam Queen Sono, yakni Afrika, isiXhosa dan Swahili.
Bagi kalian penikmat serial mata-mata, serial Queen Sono siap memanjakan mata kalian. Saksikan Queen Sono hanya di Netflix.
Isi dan foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.