Terakhir diperbarui 28 Maret, 2024
Menurut aktor senior Ari Wibowo, Terdapat jurang perbedaan yang sangat dalam antara sinetron dulu di mana ia pernah berkecimpung di dalamnya dan yang hari ini tayang di layar kaca. Seperti apa sih perbedaan tersebut?
Baru baru ini aktor senior Indonesia, Ari Wibowo mengatakan pendapatnya tentang perbedaan sinetron dulu dan sekarang. Ya, Ari telah dimintai pendapatnya tentang hal yang berkaitan dengan sinetron pada acara premier film terbarunya, Multiverse: The 13th Step, di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/5) malam.
Ari Wibowo berpendapat bahwa sinetron yang ada sekarang sudah terlalu mengikuti pasar, sangat berbeda dengan sinetron yang dulu. Sebagai pemain sinetron senior yang masih aktif di layar kaca hingga kini, tentu ia berpendapat berdasarkan pengalamannya tersebut.
Ia mengaku merasakan adanya perubahan drastis antara sinetron Indonesia yang dulu dan sekarang. Dulu shooting sinetron dilakukan mingguan, dan kini menjadi setiap hari atau dengan kata lain dengan sistem kejar tayang. “Sinetron sekarang terlalu industri. Sekarang tuh semuanya stripping, tiap hari tayang,” katanya, menilai.
“Dulu shooting sinetron dilakukan mingguan, dan kini menjadi setiap hari atau dengan kata lain dengan sistem kejar tayang.”
Akibat proses kerja tersebutlah, Ari menilai akan turut mempengaruhi kualitas cerita dan estetik gambar sinetron itu sendiri. “Jaman dulu itu episodenya per minggu, ketika itu story masih bisa sangat dijaga, pengambilan gambar bisa dijaga. Kalau sekarang? Shooting satu hari untuk dua episode, ya pastinya ada penurunan,” ucap Ari, lagi.
“Namun kita harus tahu mentalitas penonton. Mereka sekarang maunya serba instan, enggak mau nunggu lagi. Hari ini nonton, besok mau nonton lagi kelanjutannya. Enggak mau nunggu satu minggu kayak dulu,” ucap adik dari artis Ira Wibowo ini.
Selain itu, Ari juga menilai bahwa sistem kejar tayang juga memiliki dampak positif juga selain dampak negatif, yakni secara otomatis bisa menempa para pemain-pemainnya untuk lebih bekerja keras.
“Dari situ (kejar tayang), keluar dedikasi pemain-pemain sekarang itu luar biasa. Mereka bisa main dari sembilan pagi sampai jam tiga pagi atau tujuh pagi. Hampir 20-an jam tiap hari kerja, itu zaman dulu enggak ada,” kata Ari, mengakhiri pembicaraannya.
Lalu bagaimana menurut Anda? Setujukah dengan pendapat Ari Wibowo tentang sinetron Indonesia yang dulu dan sekarang?
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.