Jakarta, Layar.id Bulan Oktober lalu, Alec Baldwin sempat tak sengaja meletuskan senjata api di lokasi syuting film Rust. Insiden tersebut menewaskan seorang sinematografer dan film melakukan penundaan produksi. Namun kini, Alec Baldwin merasa film tersebut perlu diselesaikan demi menghormati sang korban.
Tragedi Rust
Mungkin masih melekat di ingatan tentang insiden yang terjadi di lokasi syuting film Rust pada Oktober 2021 lalu. Insiden tersebut melibatkan Alec Baldwin, yang secara tak sengaja menarik pelatuk properti senjata api yang ia genggam. Sayangnya, timah panas itu melesat ke tubuh seorang sinematografer bernama Halyna Hutchins dan menewaskannya.
Meski sempat bertahan beberapa saat, nyawa Hutchins tak dapat terselamatkan. Ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit saat diterbangkan menggunakan helikopter. Proses syuting film Rust pun dihentikan sementara waktu selagi pihak berwajib menginvestigasi kelalaian tersebut.
Baca : Michelle Zauner Berbagi Update Film “Cyring in H Mart”
Tuntutan Hukum
Alec Baldwin telah disebutkan dalam beberapa tuntutan hukum ganti rugi sejak dia menembak dan menewaskan sinematografer Halyna Hutchins. Itu terjadi pada 21 Oktober di New Mexico, saat berlatih untuk adegan yang mengharuskan dia menarik pistol.
Dalam tuntutan arbitrasi oleh pengacaranya pada Jumat lalu, mengklaim bahwa kontrak Alec Baldwin melindunginya dari tanggung jawab keuangan atas kematian Halyna Hutchins.
Pengajuan tersebut mengatakan bahwa dia tidak bertanggung jawab karena dia telah diyakinkan bahwa pistol itu tidak mengandung amunisi hidup. Juga karena dia tidak bertanggung jawab memeriksa amunisi atau untuk keamanan senjata api di lokasi syuting.
Dalam pengarsipannya juga tertera, bahwa untuk membintangi Rust, Baldwin harus dibayar $250ribu atau setara Rp3,8 milyar. Tetapi dia mengembalikan $100ribu atau Rp1,43 milyar sebagai ‘investasi’ dalam film.
Alec Baldwin
Lima bulan pasca tragedi, Alec Baldwin dikabarkan sempat kembali menghadap para pemeran serta kru film Rust. Sang aktor meminta untuk melanjutkan proses syuting, demi menghormati pekerjaan yang sudah dilakukan mendiang Halyna dan menyisihkan sebagian pendapatan film untuk disumbangkan.
Sayangnya, permintaan tersebut mendapatkan penolakan, termasuk dari suami Halyna, Matthew. Hubungan antara Alec dan Matthew juga sempat memburuk semenjak Alec membantah keterlibatannya dalam kelalaian produksi melalui sebuah wawancara yang tayang di ABC News.
“Baldwin mengenali benda itu sebagai peluru hidup, dan dia akhirnya mulai memahami apa yang terjadi di lokasi syuting Rust hari itu. Dia terkejut,” demikian keterangan dalam pengarsipan Alec Baldwin.
Baca : “Deadpool 3” Targetkan Sutradara Shawn Levy
Hingga kini, industri Hollywood masih melakukan banyak pembenahan soal keamanan senjata api di lokasi syuting. Diskusi ini pun menjadi lebih runyam setelah para kru, termasuk Matthew, bersikeras menuntut produser yang dianggap menuntaskan masalah ini secara sepihak tanpa tanggung jawab lebih lanjut.
Sumber : www.nytimes.com, www.lifestyle.sindonews.com,
Foto : berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.