Terakhir diperbarui 6 April, 2022
Layar.id – Bagi Anda penggemar Brad Pitt, pasti sudah tak asing dengan film lawas berjudul Fight Club. Dalam penayangannya di salah satu layanan streaming Tencent, film rilisan 1999 tersebut terpaksa ditayangkan dengan pemotongan adegan mengikuti regulasi China.
Namun akibat desakan dari penggemar, Tencent akhirnya mengembalikan akhir orisinal Fight Club.
Film Orisinal
China akhirnya menayangkan akhir orisinal Fight Club setelah hampir dua pekan terungkap, bahwa Tencent Video menampilkan film dengan akhir cerita yang berbeda. Pemulihan bagian akhir ke versi orisinal dilakukan layanan streaming tersebut pada hari Minggu (6/2) lalu.
Dalam tayangan asli garapan sutradara David Fincher, sang narator (Edward Norton) membunuh alter ego imajinernya, Tyler Durden (Brad Pitt), dan menyaksikan beberapa gedung meledak.
Kini Tencent telah memulihkan 11 dari 12 menit yang awalnya dipotong dari film berdurasi total 137 menit tersebut. Satu menit yang masih hilang sebagian besar terdiri dari adegan seks antara karakter Pitt dan Bonham Carter.
Baca juga: Brad Pitt dan Bad Bunny Terlibat Aksi Mematikan di ‘Bullet Train’
Fight Club di China
Narator masih tetap diperlihatkan membunuh Durden, akan tetapi adegan yang menunjukkan gedung-gedung tinggi yang dibom telah dipotong. Untuk mengisi bagian tersebut, Anda akan disuguhkan dengan layar hitam berisi kalimat.
“Polisi dengan cepat menemukan seluruh rencana dan menangkap semua penjahat, berhasil mencegah bom meledak,” demikian penutup film Fight Club di China.
Selain itu, versi penayangan di China juga menambahkan adegan yang memperlihatkan Tyler dikirim ke rumah sakit jiwa. Di sana, ia mendapatkan perawatan psikologis sampai akhirnya dipulangkan.
Sensor Karena Regulasi
Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, pihak berwenang China telah mendorong untuk membersihkan masyarakat dari unsur-unsur yang dianggap tidak sehat. Itu termasuk di dalam film, televisi, dan permainan komputer.
Hingga saat ini, belum ada informasi jelas siapakah pihak yang bertanggung jawab atas perubahan akhir dari film rilisan 1999 tersebut. Tekanan dari penonton, termasuk sorotan media internasional, diduga menjadi salah satu penyebab pemulihan ini.
Sementara itu, Hollywood sering memberikan jalan cerita alternatif dengan harapan tidak terhalang sensor di China. Pasalnya, China merupakan salah satu pasar film terbesar dunia yang patut diperhitungkan.
Pemotongan film di China bukanlah hal yang baru. Sebelumnya, film blockbuster Bohemian Rhapsody juga mengalami hal yang sama. Semua penyebutan mengenai homoseksualitas Freddie Mercury dipotong dari film.
Begitu pula dengan film Friends : The Reunion tahun lalu, yang mendapatkan sensor di beberapa adegan, untuk kebutuhan rilis online di China. Sensor termasuk adegan yang menampilkan Lady Gaga sebagai cameo, karena ia termasuk ‘persona non grata’ atau orang yang tidak boleh dihadirkan di Tiongkok.
Sumber : variety.com, cnnindonesia.com
Foto : berbagai sumber
