Layar.Id – Dalam sinopsis Praomook Episode 6 kali ini, Mook dan Lan telah resmi menikah dan kemudian bekerja di kantor ayah Lan. Marut mencurigai ciri-ciri pelaku penembakan.
Sebelum membahas Sinopsis Praomook episode 6 lebih lengkap, mari kita flashback sebentar cerita di episode 5 sebelumnya.
Pada episode 5 yang lalu, Praomook dan Chalanthorn akhirnya resmi menikah sepanjang suami istri.
Mook dan ayah Lan kemudian menandatangani perjanjian kontrak nikah yang harus di jalani Mook.
Ayah Lan akan melunasi semua utang ayah Mook. Selain itu Mook juga harus bisa membuat Lan bekerja di kantor ayahnya.
Satu hari setelah pernikahan, Mook bersiap untuk bekerja di kantor ayah Lan sebagai Staff design interior.
Mook juga menjebak Lan dengan cara mengambil ponsel dan dompetnya. Hal itu di lakukan Mook agar Lan mau ikut bekerja di kantor ayahnya bersama Mook.
Sesampainya mereka di kantor, saat Mook dan Lan sedang beradu argument, Mereka kaget, melihat Nuch tiba-tiba muncul di kantor ayahnya.
Selengkapnya bisa di baca pada Sinopsis Praomook episode 6 berikut ini:
Lak bersekutu dengan Nuch untuk menghancurkan pernikahan Mook dan Lan
Mook dan Lan mengikuti rapat yang di pimpin oleh Lak.
Lak memberitahu jika perusahaannya akan bekerjasama dengan perusahaan Nuch.
Project tersebut akan di pegang oleh Lan, sehingga Lak meminta Lan untuk sering berinteraksi dengan Nuch.
Kemudian Nuch di persilahkan masuk ke ruang meeting itu. Ini sesungguhnya adalah siasat dari Lak.
Lak mengetahui jika Nuch adalah mantan kekasih adiknya, yang masih berharap untuk kembali.
Dia kemudian memanfaatkan momen itu, Lak berkomplot dengan Nuch untuk menghancurkan pernikahan Mook dan Lan.
Saat rapat selesai, Mook yang sedang mencuci tangan di toilet di hampiri oleh Nuch.
Nuch terus mencibir Mook, hingga membuatnya kesal dan menyiram wajah Nuch dengan air.
Kesal karena di siram oleh Mook, Nuch ingin menampar Mook. Kemudian Mook mengancam akan melempar vas bunga ke wajah nya, dan meminta Nuch untuk menyerah untuk tidak menggangu Lan.
Marut mengakui kemampuan dan kreatifitas Petch
Beralih ke kantor Marut, Marut mengadakan rapat evaluasi bersama pegawainya.
Dia merasa tidak puas dengan hasilnya, ia meminta para pegawainya untuk lebih meningkatkan kreatifitas untuk projek games terbarunya yang akan segera di rilis.
Petch semakin terpesona melihat Marut yang sedang memimpin rapat.
Selesai Rapat Marut menelpon Lan, ingin menanyakan apakah Lan akan datang ke kantornya atau tidak. Namun yang mengangkat teleponnya adalah Mook.
Mook menjelaskan jika ia sengaja menyita ponsel Lan, agar Lan mau bekerja di kantor ayahnya.
Marut tentu saja kaget dan tertawa mendengar kabar itu. Marut juga menyebut jika Lan tidak seburuk yang Mook pikirkan.
Mook merasa iri karena Marut lebih mengenal dan mengerti suaminya ketimbang dia.
Marut kemudian menjadikan itu kesempatan untuk bisa mengajaknya bertemu. Dengan alibi akan memberitahunya semua hal tentang Lan yang ia butuhkan.
Setelah itu, Marut kembali melanjutkan pekerjaannya. Ia ke ruang pegawai untuk mengecek hasil ide para pegawainya.
Namun para pegawainya masih kebingungan dan belum menemukan ide yang bagus. Sedangkan Petch terlihat fokus menyelesaikan gambarnya.
Marut menghampiri meja Petch dan melihat hasil sketsa design Petch. Ia dan Poom menyukai design dari Petch.
Poom juga membisikan kepada Marut jika Petch memang sangat berbakat.
Marut menanyakan apakah Petch bersedia membuat karakter lebih banyak. Petch bersedia namun ia harus mendapatkan izin dari ibunya untuk bisa bekerja lembur.
Petch kemudian menelpon ibunya untuk meminta izin bekerja lembur, Marut juga membantu menjelaskan kepada ibu Petch.
Ibu Petch sesungguhnya mencemaskan putrinya itu, namun akhirnya ia mengizinkannya.
Lan membuntuti Mook
Di kantor Ayah Lan, Mook terlihat fokus bekerja. Ia berdiskusi dengan Rawin soal design.
Lan yang berdiri di depan pintu ruangan Mook, terlihat kesal melihat kedekatan Mook dengan Rawin.
Dia menganggap jika Mook sedang tebar pesona kepada Rawin dan memiliki niat busuk.
Lan kemudian masuk menghampiri Mook, ia berkata jika telah menyelesaikan pekerjaannya dan meminta ponsel dan dompet nya.
Mook langsung memberikannya tanpa syarat apapun. Hal itu justru membuat Lan heran. Dia berkata hanya ingin menepati janjinya, memberikan barang-barang Lan setelah selesai bekerja.
Lan lalu memberitahu jika ia akan pulang. Namun Mook tidak menanggapi nya.
Kemudian Lan bertanya lagi, apa Mook tidak ingin pulang bersamanya ? Mook menyebut akan pulang sendiri, dan melanjutkan diskusinya dengan Rawin.
Mook kemudian pulang, dan ternyata Lan menunggunya di parkiran. Dia memantau Mook dari kejauhan.
Mobil Oak tiba untuk menjemput Mook, Lan langsung membuntuti kemana Lan akan pergi.
Ternyata Mook dan Oak pergi ke Club untuk bekerja. Ia melakukan pekerjaannya sebagai DJ seperti biasanya.
Lan masih memantau gerak-gerik Mook dan berharap mendapatkan bukti keterlibatan Mook dengan penembakan itu.
Selesai melakukan pekerjaannya sebagai DJ, Mook dan Oak kemudian pulang. Mook sadar jika ada orang yang mengikutinya, yang ternyata adalah Lan.
Ia terkejut saat tahu Lan yang membuntuti nya.
Lan masih saja bersih keras menyudut kan Mook soal penembakan itu.
Ibu Mook jatuh sakit, Petch di tampar oleh Mook
Bibi Ting pembantu Mook menelpon dan memberi tahu jika ibu Mook pingsan, dan di bawa ke rumah sakit. Mereka bertiga bergegas ke rumah sakit.
Sesampainya di Rumah sakit, Mook sangat cemas dengan kondisi ibunya. Ia juga menanyakan keberadaan adiknya Petch.
Bibi Ting memberi tahu jika Petch belum pulang ke rumah. Mook marah mendengar kelakuan adiknya, ia mengira jika Petch sibuk bermain.
Tak lama Petch datang bersama Marut, Mook langsung memarahi Petch. Mook bahkan sampai tega menampar adiknya itu.
Petch menangis dan langsung pergi, Marut mengejarnya dan nyaris tertabrak mobil. Marut lagi-lagi menyelamatkannya.
Marut memarahi Petch karena tidak berhati-hati, ia juga menasehatinya. Dalam hal ini Petch juga salah Petch karena memberi tahu Mook jika ia telah bekerja di kantornya.
Lan memarahi Mook, ia setuju dengan perkataan Petch yang menyebut Mook egois karena tidak mendengarkan penjelasan adiknya itu.
Mook merasa menyesal karena karena telah menampar adiknya, ia khawatir dengan Petch.
Tidak lama Petch kembali masuk ke rumah sakit, ia meminta maaf kepada kakaknya dan menjelaskan jika saat ini dia sedang bekerja freelance di kantor Marut.
Mook pun menyesal dan meminta maaf kepada Petch karena telah menamparnya.
Dokter keluar dari ruang rawat, menyebut jika ibu mereka hanya kelelahan dan butuh istirahat. Besok sudah di perbolehkan pulang.
Setelah Mook dan Petch berbaikan, Lan tidak sengaja menemukan pundak Marut.
Marut merintih kesakitan, ternyata pundaknya terluka karena menolong Petch tadi.
Lan memanggil Poom untuk membantu Marut mengobati lukanya.
Mook kemudian bergegas pulang bersama Oak dan bibi Ting, sedangkan Petch yang akan menemani ibunya di rumah sakit.
Bibi Ting dan Oak pulang dengan menggunakan taksi, sedangkan Mook di antar pulang dengan Lan.
Sesampainya di rumah Lan, Mook turun dari mobil, sedangkan Lan justru kembali ke apartemen Marut.
Marut mencurigai pelaku penembakan bertangan kidal
Sesampainya Lan di apartemen Marut, Lan menyuapi Marut dengan bubur.
Setelah itu Marut kembali berdiskusi dengan Lan membahas soal penembakan yang terjadi padanya.
Marut yang memiliki kemampuan menganalisa dengan hebat, memberikan pendapatan jika ia mencurigai bahwa Pelakunya itu kidal.
Dia memastikan kepada Lan, tapi Lan tidak tahu tentang itu. Marut kemudian berencana menanyakan kepada Mook.
Esok harinya, Marut datang ke kantor Ayah Lan untuk menemui Mook. Dia memastikan kepada Mook sebagai saksi mata, apakah Mook memperhatikan pelaku nya yang bertangan kidal.
Mook tidak memperhatikan sampai sedetail itu. Mook kemudian kembali ke ruangannya untuk bekerja.
Lan memberikan handphone dan dompetnya kepada Mook, padahal tidak di minta.
Diam-diam ternyata Lan memperhatikan laporan keuangan perusahaan. Di malam sebelumnya, di rumah Marut, Lan mempelajari laporan keuangan yang di kirim ayahnya.
Lan curiga ada yang janggal pada laporan itu, ia kemudian berdiskusi dengan Marut untuk menganalisa laporan itu.
Saat ia sedang fokus memperhatikan laporan, tiba-tiba Mook masuk ke ruangannya dan mengecek apa yang sedang di kerjakan Lan dengan laptopnya.
Lan langsung mengganti tampilan layar dengan games. Mook tidak kaget, karena menganggap Lan ke kantor hanya untuk bermain games.
Mook kemudian pergi ke ruangannya, ketika ia akan membuka pintu, bersamaan dengan itu Danai juga ingin membuka pintu ruangan tersebut lalu menggenggam tangan Mook.
Dia curiga Danai sengaja melakukan itu, karena ini bukan kali pertamanya dia berbuat seperti itu. Sehingga membuat Mook menjadi kesal.
Danai berkelak jika dia tidak sengaja melakukannya. Dari kejauhan Lak memergoki tingkah suaminya itu.
Lan dan Mook curigai Rawin pelaku penembakan
Saat jam makan siang, Mook terlihat sedang di kantin bersama Rawin. Nuch dan Lan juga ke kantin untuk makan siang.
Lan dan Nuch melihat Mook dan Rawin, Nuch kemudian memanas-manasi Lan dan menyebut jika mereka sangat terlihat dekat.
Kemudian Lan dan Nuch makan satu meja dengan Mook dan Rawin. Melihat Rawin makan dengan menggunakan tangan kiri, Nuch pun bertanya apakah dia kidal ?
Rawin membenarkan hal tersebut, Mook dan Lan langsung teringat perkataan Marut soal pelaku penembakan yang berciri-ciri tangan kidal.
Mook tidak sengaja menjatuhkan sendok, ketika mengambilnya ia melihat tangan Nuch yang di taruh di paha Lan. Ia panas, kemudian ingin membalas nya.
Mook kemudian berpura-pura jatuh pingsan di pangkuan Lan. Dia panik dan langsung menggotong nya.
Kehawatiran Lan terhadap Mook membuat Mook terharu dan berucap jika Lan sangat perhatian dengan nya.
Mengetahui Mook hanya berpura-pura, Lan kemudian melepaskan gendongannya hingga Mook terjatuh.
Mook dan Lan kemudian bertengkar lagi.
Sepulangnya mereka dari kantor, Mook memutuskan untuk tinggal bersama Lan di apartemen Marut.
Lan tentu saja menolaknya tapi Marut telah menyetujui hal tersebut.
Demikian Sinopsis Praomook episode 6, untuk lebih lengkapnya bisa di tonton di VIU.
Sumber artikel: VIU
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.