Terakhir diperbarui 30 Agustus, 2022
Layar.id – Pada tahun 2001, sebuah kasus kematian seorang wanita bernama Takako Konishi sempat menjadi perhatian. Kematian wanita asal Jepang yang ditemukan di Detroit Lakes, Minnesota ini disebut-sebut akibat berjuang mencari harta karun terpendam yang disembunyikan oleh salah satu karakter dalam film Fargo (1996). Takako dikabarkan percaya bahwa film tersebut berangkat dari kisah nyata.
Kabar terkait penyebab kematian Takako akibat mencari harta dalam film Fargo nyatanya hanya rumor belaka, karena ia sebenarnya tewas bunuh diri akibat masalah pekerjaan. Sedangkan rumor tersebut muncul dari kesalahpahaman beberapa pihak yang berinteraksi dengan Takako sebelum kematiannya. Meski demikian, rumor di balik kematian Takako kemudian menjadi urban legend, dan diangkat oleh Zellner bersaudara sebagai premis dalam sebuah film bertajuk Kumiko, The Treasure Hunter (2014).
KISAH GADIS PENYENDIRI
Seperti judulnya, kisah ini menyoroti sosok bernama Kumiko (Rinko Kikuchi), wanita berusia 29 tahun yang bekerja sebagai pekerja kantoran di Tokyo. Kumiko yang memiliki sifat introvert tersebut hidup terasing dan jauh dari sanak saudara. Dalam kesendiriannya, ia seringkali merasa tertekan, baik karena pekerjaan maupun kehidupan pribadinya. Dalam pekerjaannya, atasannya kerap memberinya pekerjaan yang tidak masuk akal. Sedangkan dalam kehidupan pribadinya, ia kerap ditekan oleh ibunya untuk segera menikah dan berkeluarga.
Tanpa teman dan rekan untuk berkeluh kesah, Kumiko pun kemudian memilih untuk mencurahkan perhatiannya pada dua hal, yakni peliharaannya Bunzo serta film Fargo. Kumiko percaya bahwa kisah dalam film tersebut benar-benar nyata dan di luar sana masih ada harta yang terpendam. Ia pun menjadi terobsesi untuk mendapatkan harta tersebut.
MENCARI HARTA YANG TAK PERNAH ADA
Performa Rinko Kikuchi sebagai Kumiko dalam Kumiko, The Treasure Hunter patut diacungi jempol. Meski minim dialog, ia mampu menampilkan sosok Kumiko yang penuh dengan harapan dan dedikasi besar dalam mencari harta yang nyatanya tidak pernah ada. Sepanjang film kita akan terhanyut dalam simpati pada perjalanan Kumiko yang membawanya ke akhir yang tragis.
Pujian juga patut dilayangkan pada Zellner bersaudara selaku penulis naskah, sutradara, sekaligus salah satu produser film tersebut. Mereka berhasil memadukan gejolak yang bertolak belakang antara harapan dan ketidakberdayaan dalam film. Dilengkapi unsur visual serta perbedaan budaya Timur dan Barat yang dieksplorasi secara dalam, yang lagi-lagi semakin membuat kita ikut tersesat bersama Kumiko.
Dibalut dengan ironi keindahan mimpi yang menyayat hati. Kumiko, The Treasure Hunter merupakan film ‘dingin’ yang cocok untuk mendinginkan suasana ‘panas’ ditengah isolasi akibat wabah Corona. Hal tersebut membuat film ini sangat sayang jika dilewati.
Sumber dan foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.