Terakhir diperbarui 2 Agustus, 2022
SIAPA YANG TIDAK KENAL DENGAN SOSOK DOEL, ZAENAB DAN SARA DALAM SINETRON SI DOEL ANAK SEKOLAHAN? KINI SI DOEL THE MOVIE SUKSES RAIH RIBUAN PENONTON DAN REKOR MURI.
Jakarta, Layar.id – Film Si Doel The Movie telah resmi dirilis sejak Kamis, 2 Agustus 2018 kemarin. Dalam satu hari penayangannya, Si Doel berhasil meraih lebih dari 134 ribu penonton.
Fantastis. Jumlah penonton ini, lebih tinggi dibandingkan dua film Indonesia yang juga rilis pada hari yang sama.
Kedua film yang jumlah penontonnya di bawah Si Doel adalah film berjudul Kafir dan film Aib. Data ini sebagaimana yang diinformasikan melalui situs filmindonesia.or.id.
Si Doel Anak Sekolahan menjadi salah satu serial televisi yang terpopuler di zamannya.
Serial ini membuat banyak orang penasaran dengan akhir cinta Si Doel, apakah bersama Sarah (Cornelia Agatha) atau Zaenab (Maudy Kusnaedi).
Tayang perdananya sudah beberapa hari yang lalu.
Bagi fans Si Doel The Movie, bisa ikutan meet and greet seperti yang dirilis di instagram Rano Karno (Si Doel) ini.
FILM NOSTALGIA
Si Doel the Movie memang unggul dari film yang tayang pada hari yang sama. Tapi, masih belum mengungguli film nostalgia lain. Contohnya Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dan 2.
Seri pertama Warkop DKI Reborn berhasil mengumpulkan 270 ribu penonton di hari pertama tayang.
Para pemain dalam sinetron pun menjadi bintang pada film ini. Yaitu Rano Karno, Cornelia Agatha, Maudy Koesnaedy, Suti Karno, dan Mandra.
SINOPSIS SINGKAT
Film Si Doel The Movie mengisahkan kelanjutan cinta Doel, Sarah dan Zaenab. Ya, kisah cinta segitiga ini sangat popular ketika tayang melalui sinetron Si Doel Anak Sekolahan di tahun 1994-2003. Kemudian dilanjutkan dengan Si Doel Anak Pinggiran tahun 2005. Lalu sebelum The Movie, ada Si Doel Anak Gedongan di tahun 2011.
Si Doel The Movie bercerita setelah 14 tahun Sarah pergi tanpa kabar dan perpisahan yang jelas. Si Doel menyimpan kerinduan pada Sarah, meski ia sudah berumah tangga dengan Zaenab. Melalui Hans, Sarah meminta Doel dibawa ke Amsterdam. Ia ingin mempertemukannya dengan Dul. Dul adalah anak hasil pernikahannya dengan Doel.
Tanpa mengetahui maksud sebenarnya, Doel ditemani Mandra terbang ke Amsterdam. Sesampainya di Amsterdam kerinduan dengan Sarah justru makin dalam. Di Amsterdam akhirnya Doel bertemu dengan Sarah dan anaknya Dul.
Kini Doel berada diantara pilihan yang sulit. Harapan, kerinduan, keresahan dan keihkhlasan adalah emosi yang menonjol dalam kisah film ini. Kisah cinta di antara tiga insan. Keputusan ada di tangan Doel yang galau. Ia harus memutuskan meski tak ingin membohongi dan melukai perasaan siapa pun.
FAKTA DI BALIK FILM SI DOEL
Film Si Doel ini menyimpan berbagai macam fakta menarik untuk disimak.
Di antaranya adalah bahwa Si Doel The Movie melakukan premier di Belanda pada 23 Juli lalu. Sedangkan di Jakarta, premier selama dua hari berturut-turut, yaitu 28 hingga 29 Juli 2018.
Ternyata warga Indonesia yang tinggal di Belanda pun sangat antusias menyambut premier Si Doel The Movie.
Kabarnya, karena dua hal tersebut, maka Si Doel The Movie mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Fakta lain dalam Si Doel The Movie ini, tidak ada Babe Sabeni yang dulu diperankan mendiang H. Benyamin Suaeb dalam sinetronnya. Begitu juga dengan peran Mak Nyak (Aminah Cendrakasih). Dalam sinetron masih sehat, kini akibat glaucoma, Mak Nyak tidak bisa melihat dan akhirnya hanya terbaring di atas kasur.
Dalam Si Doel The Movie kali ini, fokus ceritanya adalah masalah cinta Si Doel, Zaenab dan Sara. Sehingga, kisah cinta antara Munaroh dan Mandra ditiadakan.
Maryati sebagai pemeran Munaroh berharap, jika Si Doel The Movie ini sukses, maka berharap aka nada sekuel yang nantinya muncul karakter Munaroh.
Sebagai Sutradara sekaligus pemeran utama, Rano Karno mengungkapkan alasan Belanda menjadi negara yang dipilihnya.
Ini disesuaikan dengan cerita di Si Doel ke 6, Sarah pergi meninggalkan Doel, karena Doel menolong Zaenab. Harusnya Doel waktu itu menyusul Sarah, tapi tidak ada uang. Sekarang, dalam film ceritanya Doel dibohongin Hans, supaya mau ikut ke Belanda. Demikian penuturan Rano Karno.
Sebagai sutradara ia pun harus bisa berkompromi. Awalnya film ini membutuhkan durasi yang terlalu panjang, hingga beberapa adegan harus dihilangkan. Akhirnya, film ini pun ditayangkan dalam durasi 90 menit (1,5 jam).
Penasaran sendiri dengan kisah segitiga antara Doel, Zaenab dan Sara? Yuk.., nobar!
