Terakhir diperbarui 9 Januari, 2024
Layar.id – Baru kali ini sebuah film yang sudah selesai produksi namun tak kunjung dapatkan slot penayangan di bioskop. Alih-alih banyak yang menantikan film ini namun apa daya malah kekecewaa yang kami dapatkan. Begitulah gambaran besar dari film Kapan Hamil. Sebuah film yang berani mengangkat realita kehidupan masyarakat urban saat ini. Inilah Review Kapan Hamil?
Pemerannya jelas Laura Basuki dan Fedi Nuril. Keduanya memang punya karakter terbaik dan sekarang lagi naik daun juga toh. Kemudian beberapa pemain lainnya yang sepertinya tidak asing lagi. Namun kita bahas dulu seperti apa kritik kami dari segi cerita sampai akting kedua aktor dan aktris tersebut.
Cerita Sederhana namun Kompleks
Kalau saja semua orang bercerita tentang tema pernikahan. Apalagi soal pertanyaan Kapan Hamil? Jelas ini merupakan hal paling ruwet yang bisa kita temui dalam hubungan rumah tangga. Kadang muncul pertanyaan ini biasanya dari Orang tua sampai sanak keluarga.
Justru untuk mengangkat kisah sederhana ini harus bisa angkat dari segala angle. Dan penulis skenario Jujur Prananto dan Dirmawan Hatta seolah membuat semua cerita di film ini sangat sederhana sekali namun kompleks dengan segala permasalahan yang ada.
Alih-alih membebankan pertanyaan tersebut ke Laura Basuki sebagai Nadya, justru bebannya bagi rata ke seluruh pemeran. Entah itu Fedi Nuril sebagai Alan, Tatiana Sivek sebagai Andin dan masih banyak lagi. Semuanya terbagi rata permasalahannya dan biang keroknya ada di satu orang, Ibu-nya Alan, perankan oleh Niniek Arum.
Justru Niniek Arum inilah pusat dari segala kekacauan ini. Meskipun yang harus giring bola cerita adalah Ibu Alan, Atthar dan Karin itu sendiri. Sayangnya, dua pemeran utama yang jadi fokus penonton sendiri benar-benar kosong tak ada dialog yang begitu kuat.
Baca Juga: Sinopsis Film Kapan Hamil?
Dialog antar pemain seperti Kosong
Entah pendalaman karakter tidak kuat atau timpang begitu saja. Beginilah kekuatan cerita yang menarik tidak bisa menopang kemampuan dialog yang kuat antar pemain. Dari seluruh kemampuan dialog cuma Alan yang sepertinya tidak bisa perlihatkan kemampuan aktingnya.
Atau memang Alan ini ya sudah begitu saja kaku kaya kanebo kering. Sedangkan Nadya sendiri sudah pasti punya andil kuat dalam menyampaikan setiap dialog. Tapi balik lagi, kekuatan dialog di Kapan Hamil paling rendah dan menurut kami terlalu jauh dari kata sebuah film yang hidup. Jadi nilainya hanya 2.5/5, Mohon Maaf tidak seindah itu ternyata.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.