Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film Indonesia

Review Film Srimulat: Hidup Memang Komedi

Review Film Srimulat: Hidup Memang Komedi

Terakhir diperbarui 27 November, 2023

Layar.Id – Bagi penikmat lawakan dari Grup legendaris Srimulat, Layar.Id kali ini akan mengajak kalian semua bernostalgia dengan “Review Film Srimulat: Hidup Memang Komedi“.

Siapa yang tak kenal dengan Grup lawak legendaris Srimulat. Grup lawak asal Surakarta Solo ini terbentuk pada tahun 1950 yang di ketahui oleh Teguh Slamet Rahardjo.

Film ini berlatar belakang tahun 1982, di mana Srimulat pertama kali di undang untuk tampil mengisi acara di Televisi (TVRI).

Film Srimulat: Hidup Memang Komedi ini adalah karya garapan sutradara Fajar Nugros dan di produseri oleh Susanti Dewi (IDN Pictures) dan Emilka Chaidir (MNC Pictures).

Sesungguhnya film ini kelanjutan dari Film sebelumnya yang berjudul Srimulat: Hil yang mustahal – Babak Pertama.

Sama seperti Film sebelumnya dalam Film Srimulat: Hidup Memang Komedi ini juga di bintangi artis-artis kondang seperti Bio One, Dimas Anggara, Ibnu Jamil, Indah Permatasari dan masih banyak lagi yang lainnya.

Film ini juga masih sama mengangkat kisah perjuangan grup Srimulat, untuk menaklukkan ibu kota dan menjadi artis terkenal se-Indonesia.

Bagaimana kisah perjalanan karir grup Lawak Srimulat, mari kita simak Sinopsis dan Review Film Srimulat: Hidup Memang Komedi, berikut ini :

Sinopsis

Berkisah tentang grup perjalanan karir grup lawak Srimulat di era tahun 80an, yang kala itu sangat berjaya di kota Solo.

Kala itu Teguh Slamet Rahardjo selaku pimpinan dari grup Srimulat memberi kabar kepada para anggota jika ia mendapatkan sebuah telegram.

Isi dari telegram itu mengabarkan jika Srimulat di undang ke jakarta untuk tampil di stasiun televisi nasional yang saat itu hanya ada TVRI.

Teguh menginfokan jika hanya akan ada beberapa anggota yang terpilih untuk berangkat ke Jakarta.

Secara mengejutkan, Teguh menegur salah satu personil pemain kendang bernama Aris Rismanto alias Gepeng.

Gepeng di anggap kurang sopan karena sering melontarkan celetukan-celetukan ketika pertunjukan di mulai.

Namun ternyata teguran itu tidak untuk benar-benar memarahi Gepeng, justru Teguh memberikan kesempatan untuk Gepeng bisa tampil di atas panggung dan ikut ke Jakarta bersama anggota yang terpilih lainnya.

Sontak keputusan Teguh itu membuat terkejut para personil lainnya salah satunya Tarzan.

Teguh meyakini jika Aris Gepeng memiliki potensi sebagai pelawak dan ia meminta Asmuni untuk membantu membimbing Gepeng.

Singkat cerita, para personil Srimulat yakni Tarzan, Asmuni, Basuki, Nunung, Timbul, Kabul alias Tessy, Djujuk dan Gepeng pergi ke Jakarta.

Sesampainya di Jakarta personil Srimulat mengontrak di rumah kontrakan milik Babeh makmur yang di perankan oleh Rano Karno.

Kemudian mereka berkenalan dengan dengan Royani anak Babeh Makmur yang di perankan oleh Indah Permatasari.

Baca Juga: Daftar Pemain Srimulat: Hil yang Mustahal, Ada Bio One, Erika Carlina, Hingga Rano Karno

Review Film Srimulat: Hidup Memang Komedi

Secara keseluruhan jalan cerita atau alur ceritanya 70% sama dengan cerita di film pertama. Namun konflik dan tujuan (misi) yang di angkat sedikit berbeda.

Dalam Srimulat: Hidup Memang Komedi ceritanya masih sama yaitu tentang perjalanan karir Srimulat saat menginjakkan kaki ke ibukota Jakarta. Jika di Film Srimulat: Hil Yang Mustahal – Babak Pertama tujuan Srimulat datang ke Jakarta karena undangan untuk tampil di depan Presiden Soeharto.

Di Film kedua, Srimulat: Hidup Memang Komedi, tujuan Srimulat ke Jakarta ialah untuk tampil pertama kali di tv nasional TVRI. Tokoh center dari kedua film tersebut yaitu Gepeng (Bio One). Meski begitu, konflik yang di angkat dalam Alur cerita kali ini tidak hanya berfokus pada Gepeng.

Dalam Alur cerita kali ini, para personil Srimulat di tuntut untuk bisa menciptakan jati diri dan ciri khas masing-masing personil. Agar menarik perhatian penonton.

Fokus Ke Pendalaman karakter

Saat pencarian ciri khas / jati diri saat itulah konflik pun terjadi. Kabul alias Tessy (Erick Estrada) kemudian bertemu dengan beberapa Waria, yang ia jadikan inspirasinya untuk menjadi ciri khasnya.

Demi mendalami karakternya, Kabul akhirnya mengobservasi dan menjadi kawan dengan para Waria tersebut.

Ia bahkan mengikuti aktivitas para Waria hingga saat mereka mangkal di taman lawang sekitar daerah Menteng.

Apesnya Kabul malah tertangkap satpol PP yang tengah beroperasi saat itu. Akhirnya Kabul pun di bawa ke kantor polisi. Dan akhirnya bertemu dengan sosok Kabul alias Tessy yang asli. Ini merupakan puncak komedi.

Keluarga Srimulat panik karena Kabul dan Gepeng tidak ada di rumah, sementara babeh makmur menuduh Gepeng membawa kabur Royani yang sama-sama tidak pulang sejak semalam.

Tarsan dan Basuki mencari Kabul dan Gepeng ke kantor polisi, dan akhirnya ketemu dengan mereka berdua.

Kejadian tersebut membuat kecewa para personil Srimulat yang lain, karena hari pertunjukan pertama di TVRI tinggal esok hari.

Soal pendalaman karakter masing-masing aktor bisa di bilang sangat bagus. Ke 11 aktor yang berperan sebagai personil Srimulat sangat menjiwai perannya.

Dari gestur tubuh, cara bicara, sikap dan lainnya mirip dengan karakter aslinya.

Contoh nya seperti Bio One yang menerangkan karakter gepeng, ia sampai rela membuat badannya kurus hingga terlihat seperti Gepeng yang dikenal Polos.

Begitu pun dengan Ibnu Jamil yang menerankan karakter Tarsan yang sering kali menunjukkan sikap Sombong, angkuh dan nyebelin.

Morgan Oey juga sangat totalitas memerankan karakter Paul meskipun ia sedikit kesulitan mencari referensi tentang tayangan-tayangan dari pertunjukan Paul.

 

Kekurangannya apa dong?

Lantas, kekurangannya apa dari film ini? Adegan yang ada di film ini 80%nya sama atau pengulangan dengan film sebelumnya.

Sehingga bagi penonton yang telah lebih dulu menonton Srimulat: Hil yang mustahal – Babak Pertama, di awal hingga pertengahan film akan kaget dan bingung.  Adegannya cenderung repetitif (pengulangan), apa yang sudah di tayangkan di film sebelumnya, di tayangkan kembali di film ini.

Beberapa adegan di pangkas dan kemudian di tambahkan dengan adegan-adegan yang baru, untuk menyesuaikan alur ceritanya.

Pengulangan adegan tersebut bukan karena alur cerita flashback, namun bisa di simpulkan pada Srimulat: Hil yang mustahal – Babak Pertama dengan  Srimulat: Hidup Memang Komedi karena berada di dalam satu waktu dan kondisi yang sama.

 

Demikian Review Film Srimulat: Hidup Memang Komedi di atas, dari rangkuman review tersebut rate dari film adalah 3,5/5.

Bagi yang penasaran seperti apa kisah sesungguhnya, film ini bisa di saksikan di bioskop mulai tanggal 23 November 2023.

 

Sumber: Film Srimulat: Hidup Memang Komedi

Foto: Instagram @filmsrimulat

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.

Baca Juga

Netflix

Terakhir diperbarui 30 Oktober, 2024 Layar.id – Goodbye October, and welcome November! Apa kamu udah kehabisan bahan tontonan? Atauuu.. mungkin kamu lagi sibuk cari...

Film Barat

Terakhir diperbarui 30 Oktober, 2024 Layar.id – Sebenarnya Film seperti Venom The Last Dance ini beneran bikin puas penonton atau fans saja? Pertanyaan inilah...

Film Indonesia

Terakhir diperbarui 30 Oktober, 2024 Layar.id – Bicara soal Aku Jati, Aku Asperger sebenarnya film seperti ini punya kesan di hati. Minimal bisa membuka...

Film Indonesia

Terakhir diperbarui 30 Oktober, 2024 Layar.id –  Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis sudah tayang di bioskop! Siapa yang udah nunggu-nunggu film ini tayang? Nah,...