Terakhir diperbarui 27 Oktober, 2022
FILM HOROR KLASIK REMAKE SUSPIRIA KEMBALI SIAP TAYANG DI BULAN OKTOBER. SUSPIRIA REMAKE KALI INI DIBINTANGI OLEH AKTRIS CANTIK DAKOTA JOHNSON.
Jakarta, Layar.id – Sutradara Luca Guadagnino telah menciptakan kembali film horor klasik tahun 1970-an menjadi film baru yang khas dan mengesankan. Film barunya menggunakan judul yang sama.
Awalnya, Suspiria tahun 1970-an diarahkan oleh sutradara Dario Argento, dan menjadi salah satu film horor yang paling dicintai.
Itu sebabnya, meskipun telat lewat selama empat dasawarsa, namun film ini masih meninggalkan rasa takut yang membuat sakit perut.
SEKILAS FILM SUSPIRIA 1970
Lalu, apa yang membuatnya menjadi sebuah film horor klasik kultus? Ialah suasana dongengnya yang sureal, penuh hiasan, latar belakang teatrikal, dan soundtrack yang sama seperti psikedelik.
Bayangkan jika Wes Anderson, David Lynch, dan Gaspar Noé sedang menyelenggarakan pesta bertemakan gothic di New York’s Studio 54, itu adalah sebuah gagasan yang luar biasa. Permainan warna yang digunakan pun didominiasi oleh warna merah dan warna-warna terang. Sungguh sebuah sajian yang menjadikan film ini berbeda dengan film lainnya.
Jika pernah menyaksikan film Black Swan, maka karakter film Suspiria ini mirip dengan Nina Sayers pada film Black Swan tersebut.
Dario tidak membiarkan penonton merasakan tenang. Ia terus mempengaruhi isi kepala penonton dengan adegan dari tiap scene yang ditampilkan. Intensitas cerita pun terbilang stabil. Penonton dibawa merasakan kelut (bingung) hingga rasa takut muncul dengan sendirinya.
Bila film masa kini mengandalkan jumpscare untuk mendapatkan rasa takut para penonton. Maka Suspiria menggunakan cara pikir penonton untuk menerka-nerka apa yang terjadi.
Semua dilakukan Dario Argento selaku sutradara dengan sangat mudah. Apalagi teruntuk orang seperti saya yang bukan penikmat film horror.
Adegan sadis dan permainan warna yang baik membuat film ini patut diperhitungkan. Bisa dikatakan dari segi visual, Suspiria merupakan film horror dengan permainan warna dan cerita yang baik.
Namun audio pada film ini kurang greget, sehingga tidak bisa menciptakan ketegangan yang menggigit.
PARA PEMERAN
Film remake Suspiria ini dibintangi oleh aktris Dakota Johnson sebagai Sussie Bannion. Tilda Swinton sebagai Madame Blanc. Mia Goth sebagai Sara, Lutz Ebersdorf sebagai Dr. Jozef Klemperer, Jessica Harper sebagai Anke, dan Chloe Grace Moretz sebagai Patricia Hingle.
Pemeran utama dalam film Suspiria remake ini adalah Dakota Johnson. Ia adalah aktris dan model berkebangsaan Amerika Serikat yang merupakan putri dari Melanie Griffith and Don Johnson. Ia telah banyak membintangi film-film dewasa, dan menunjukkan akting yang menawan.
Kabar terbarunya adalah bahwa bintang film ‘Fifty Shades of Grey’, Dakota Johnson, pergi menemui terapis usai syuting film horor Suspiria selesai. Sebelumnya, Dakota mengungkapkan pada Elle Magazine bahwa film tersebut membuatnya merasa kacau. Ia tidak trauma untuk bermain dalam film seperti Suspiria. Dia pergi menemui terapis untuk membantunya move on dari film tersebut.
Dakota Johnson berperan sebagai Susie Bannion, seorang perempuan asal Ohio, Amerika Serikat, yang tengah belajar di sekolah tari bergengsi di Berlin, Jerman. Namun, sekolah tersebut ternyata dikelola secara rahasia oleh para penyihir. Dakota akan beradu akting dengan Tilda Swinton, Mia Goth, Lutz Ebersdorf, dan Chloë Grace Moretz di film ini.
DIBUAT ULANG
Di sisi lain dari apiknya sajian indah film ini, tampak bahwa skripnya dibuat sedikit gegabah. Sehingga di situlah Luca Guadagnino diijinkan untuk masuk dan terlibat dalam penggarapan ulang Suspiria.
Sutradara “Call Me by Your Name” dan “A Bigger Splash” telah membuat ulang film Argento ini. Dia serta penulis skenarionya, David Kajganich, telah mengisi banyak kekosongan dalam plot dan mitologi aslinya.
Pada dasarnya sebagian besar remake horor tidak lebih dari sekadar menambahkan banyak adegan tipuan yang menciptakan ketakutan dan mimpi buruk.
Misalnya, Guadagnino dan Kajganich mengambil beberapa scene di film garapan Argento secara terpisah. Lalu memoles setiap komponen, dan kemudian menyusunnya kembali untuk membuat ciri khas sendiri dan menambahkan adegan drama supranatural.
Mereka telah mengambil referensi dari geng Baader-Meinhof dan pembajakan Lufthansa Flight 181, serta beberapa renungan provokatif yang ada hubungannya antara sihir, agama dan ikonografi Nazi.
Suspiria baru juga mengeksplorasi tarian sedikit lebih banyak dari yang lama, sehingga akademi koreografi pun dimasukkan ke dalam cerita. Semuanya menjadi sangat mengesankan.
SINOPSIS
Di Argento’s, Suspiria, kita belajar segala sesuatu tentang Susie (Jessica Harper). Seorang anak muda Amerika yang mendaftar di akademi tari yang jelas aneh.
Namun dalam film garapan Guadagnino kita melihat bahwa Susie, yang sekarang diperankan oleh Dakota Johnson, dibesarkan di sebuah pertanian di negara Amish. Ia sering menyelinap pergi dari rumah untuk menonton pertunjukan avant-garde yang dilakukan oleh Madame Blanc (Tilda Swinton).
Ketika dia menyadari mimpinya untuk belajar dengan Blanc di Jerman, dia tidak melakukan perjalanan ke alam fantasi tinggi yang diciptakan oleh Argento, tetapi ke Berlin tahun 1977. Yaitu sebuah kota yang berbahaya, penuh dengan rahasia, dan tembok beton raksasa yang berada tepat di depan akademi tari.
SEKILAS REMAKE SUSPIRIA
Sayangnya, karena banyaknya adegan yang terstruktur, film-nya menjadi sangat panjang dan membosankan. Kadang-kadang juga ada adegan yang cukup konyol.
Film ini dimulai perlahan-lahan, dengan salah satu adegan mahasiswa Susie (Chloë Grace Moretz) mengunjungi terapis Yahudi-Jermannya yang sudah tua. Lalu, bercerita panjang lebar memberikan penjelasan kikuk tentang kejadian misterius di sekolah. Setelah adegan itu kemudian melambat lagi. Skenario itu menetapkan bahwa sejak awal Blanc dan rekan-rekannya adalah penyihir, jadi tidak ada misteri untuk dibicarakan.
Meskipun cukup lucu melihat mereka merokok dan membaca koran di ruang guru sambil menggerutu tentang politik coven (mereka mungkin menulis surat lamaran ke Hogwarts juga). Namun, tidak ada satupun penyihir yang menarik sebagai pribadi, bahkan Swinton pun kurang berhasil memerankannya
Sedangkan untuk Susie, dia tampaknya tidak terganggu oleh apa yang terjadi. Sehingga penonton tidak merasakan ketegangan yang biasanya ditampilkan oleh karakter protagonis ketika berada di kelompok penjahat.
Faktanya, Susie tidak ada hubungannya dalam film kecuali pergi ke kelas dansa, dan jadi seorang terapis yaitu sosok protagonis de facto di tempatnya. Dia adalah orang yang menyelidiki hilangnya karakter Moretz, dan dia adalah orang yang memiliki kisah tragis dan menarik.
Suspiria adalah film pertama yang diciptakan oleh Thom Yorke milik Radiohead. Setiap kali mendengar musiknya melantun, maka penonton akan langsung berpikir, “Ooh, itu Thom Yorke!”
Semua hal di atas adalah gambaran umum bahwa Suspiria tidak terlalu menakutkan.
Meski demikian Suspiria telah tayang perdana di Festival Film Venice yang ke-75, yakni pada 1 September lalu. Rencananya, film ini akan tayang serentak pada awal November mendatang.
Jadi, nantikan saja tayang perdana film horor klasik yang satu ini ya?
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.