Terakhir diperbarui 19 Juni, 2024
Layar.id – Memang, film sejarah mana yang bisa menyamai film sejarah action komedi semacam NagaBonar. Iya, film tahun 1983 ini menyajikan beragam cerita menarik sekaligus gambaran tahun 1945 di Sumatra. Meskipun settingnya sendiri terletak di sebuah wilayah Sumatra Utara.
Lantas, kenapa film ini masih terbaik sampai sekarang? Dan kenapa semua orang memang nonton film tahun 80-an tersebut? Jadi begini dalam hal-nya sebuah kisah dalam film. Tentu saja banyak yang mengira harus mirip dengan sebuah event.
Namun, berbeda dengan NagaBonar yang pembuatnya dan pemerannya oleh Deddy Mizwar. Justru bisa kembangkan jadi sebuah cerita dengan dialog yang kental dan juga mirip dengan orang Batak. Karena inilah kekuatan yang sebenarnya mereka tonjolkan di film ini. Mungkin kaya apa sih filmnya dan kenapa sebagus itu?
Ketika Pasca Kemerdekaan Jadi Inti Cerita
Sebenarnya apa sih yang mau mereka bawa di film yang punya sekuel Bonaga tersebut? Ternyata ini menceritakan bagaimana asal-usul seorang pencopet pintar Bonar. Kebetulan bersama Bujang, temannya itu memulai sebuah perjuangan dengan cara peperangan. Namun, ada saja terselip kalimat menarik di setiap kisahnya.
Sesungguhnya dari tata bahasa sendiri terasa berbeda sekali. Bahasa baku namun dialek pembawaan seperti orang Sumatra yang keras sangat melampaui sekali. Jujur dialek ini terasa sekali sampai di sekuel keduanya. Meskipun ada beberapa hal menarik lain yang mungkin buat kalian tidak akan ketemu di film Indonesia terbaru.
Mulai dari bahasa belanda yang masih tulen sampai pemeran dari Belanda dan KNIL itu sendiri masih sama persis. Hal seperti ini bisa jadi perhatian bagi seluruh film Indonesia saat ini bukan.
Baca Juga: 7 Pemeran Comedy Island Indonesia
Tutur Cerita yang mudah Kita Cerna
Sebenarnya tutur cerita dari Naga Bonar ini lebih menarik bahkan lebih mudah kita serap bukan. Hanya perjuangan seorang pencopet yang menjadi seorang kolonel memimpin tentara demi harga diri bangsa negara. Sebuah cerita yang simpel dengan bumbu komedi khas Deddy Mizwar toh.
Inilah yang membuat Naga Bonar sendiri masih jadi daya tarik daripada film sejenisnya. Mungkin ini film tentang kemerdekaan yang tidak mengangkat soal Jakarta mungkin. Nilainya, Mana Pula ini film lawas dong.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.