Layar.id – Komite Festival Film Indonesia (FFI) telah menunjuk empat artis seni peran untuk menjadi duta FFI. Mereka adalah Laura Basuki, Gading Marten, Chicco Jericho, dan juga Tara Basro. Keempat artis ini dipilih atas riwayat perolehan Piala Citra serta prestasi mereka di dunia perfilman.
Aktris berkulit eksotis, Tara Basro, mengaku merasa terhormat atas penunjukannya sebagai salah satu duta FFI. Ia pun memahami betul, bahwa penunjukan ini membuatnya bertanggung jawab untuk memperkenalkan FFI, serta menumbuhkan rasa cinta film Indonesia di masyarakat.
Baca: Intip Penampilan Baru Jessica Mila Dalam Teaser “Imperfect”
DUTA FFI
Tara Basro bukanlah nama baru di perfilman Tanah Air. Ia sudah aktif berkarya sejak tahun 2005 dan telah meraih Piala Citra untuk film ‘A Copy of My Mind’ sebagai aktris utama terbaik.
Sebagai duta FFI, Tara Basro mengemban tugas untuk memperkenalkan FFI kepada masyarakat luas sekaligus mengajak publik untuk mencintai film Indonesia.
Selain itu, ia juga akan melakukan kampanye gerakan menonton film ke bioskop untuk mendorong industri film Indonesia.
“Kalau kampanye itu paling utama dong. Bagaimanapun, itu salah satu hal fundamental yang harus dilakukan,” kata Tara. “Karena percuma udah bikin film bagus tapi enggak ada yang nonton, segi bisnisnya pun jadi enggak bisa berkembang,” tambahnya.
Baca: Atiqah Hasiholan Catatkan Nama di Film Hollywood, “Rajah”
STANDAR & SDM
Tara Basro pun tak enggan menyebut bahwa perfilman Tanah Air punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Menurutnya, menetapkan standar film merupakan salah satu langkah yang baik untuk memajukan industri ini.
“Perlu membangun kepedulian tentang seberapa pentingnya FFI ini. Untuk Indonesia sendiri, kita butuh standar di perfilman, karena dari penjurian sangat selektif. Jadi nanti ada standarnya, film bagus itu seperti apa, baik dari teknisnya, dari estetikanya,” ujar Tara saat ditemui pada Senin (23/9).
Selain standar film, Tara Basro juga menyoroti tentang kualitas sumber daya manusia (SDM) perfilman Indonesia yang perlu dievaluasi.
“SDM dalam hal ini pemain dan kru. Saat ini bisa lihat, pemainnya itu-itu saja. Sekarang sudah banyak sekali produksi film, tapi kru filmnya terbatas.”
Baca: “American Son” Putar Trailer di Gelaran Emmy Awards
Dari penjelasan Tara Basro, sepertinya perfilman dalam negeri harus terus dibenahi. Apakah Anda sebagai penikmat film setuju dengan hal tersebut atau malah punya pendapat lain?
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.