Terakhir diperbarui 18 Desember, 2022
Layar.id – Pada hari Sabtu (25/05), sutradara Perancis-Senegal, Mati Diop, menjadi sutradara perempuan kulit hitam pertama yang memenangkan penghargaan di Festival Film Cannes. Ini adalah kali pertama dalam sejarah 72 tahun Festival Cannes berlangsung.
Diop mendapatkan penghargaan atas film drama Atlantics, yang diputar perdana pada 16 Mei lalu.
Baca : Film Zach Galifianakis “Between Two Ferns: The Movie” Tayang di Netflix
MATI DIOP
Wanita berusia 36 tahun ini berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah Festival Film Cannes. Tak hanya sebagai sutradara perempuan kulit hitam pertama yang raih penghargaan, dia juga adalah wanita kulit hitam pertama yang filmnya diterima untuk berkompetisi di festival tersebut.
Diop membawa pulang hadiah Grand Prix, yang setara hadiah perak/posisi ketiga, atas filmnya berjudul Atlantics. Film ini adalah drama set Senegal yang menggabungkan kesadaran sosial dengan supranatural. Dibumbui dengan kisah politik seksual di kalangan migran muda.
Kisah ini tentu dekat dengan pribadi Diop, sebagai anak yang terlahir dari ayah yang berasal dari Senegal. Sementara ibunya adalah orang Perancis, dan dia sendiri dibesarkan di Paris.
Dalam wawancara dengan Hollywood Reporter, ia menyampaikan bahwa di Paris, Diop tidak disebut hitam, tetapi disebut sebagai wanita Perancis. Tetapi di Amerika, segera setelah Anda memiliki 10 atau 20% kulit gelap, maka Anda disebut orang kulit hitam.
Ia merupakan satu dari empat sutradara wanita, yang ikut berkompetisi dalam 21 film yang ada di Cannes. Persentase sutradara wanita memang masih sangat rendah, tetapi keberhasilannya meraih penghargaan merupakan tonggak sejarah tersendiri.
Baca : Film Zach Galifianakis “Between Two Ferns: The Movie” Tayang di Netflix
ATLANTICS
Elle Fanning, salah satu juri di Festival Film Cannes, berbicara terkait penghargaan yang diterima oleh Diop lewat film Atlantics. “Film itu menyentuh hati kami. Ini berhubungan dengan masalah, tetapi juga terasa sangat pribadi dan rentan, serta sangat emosional dan berharga,” kata Fanning.
Film ini menceritakan tentang kisah remaja wanita berusia 17 tahun bernama Ada. Ia jatuh pada pada Souleiman, tetapi di sisi lain, ia telah membuat janji dengan pria lain. Suatu malam, Souleiman dan rekan kerjanya meninggalkan Dakar melalui laut, dengan harapan masa depan yang lebih baik.
Beberapa hari kemudian, api menghancurkan pernikahan Ada dan hanya sedikit yang tahu bahwa Souleiman telah kembali. Lantas bagaimanakah kelanjutan kisah cinta mereka ?
Sepertinya kita harus bersabar untuk menonton film ini, karena baru dirilis pada 2 Oktober mendatang.
Baca : Dialog Margot Robbie dalam Film Tarantino, Hanya Sedikit
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.