Layar.id – Tragedi tsunami yang menerjang Banten, Desember 2018 lalu, begitu membekas pada grup band Seventeen. Bagaimana tidak, bencana tersebut terjadi kala mereka tengah manggung di Tanjung Lesung Resort.
Akibatnya, Seventeen kehilangan tiga personel, Herman Sikumbang, Windu Andi Darmawan, dan M. Awal Purbani. Selain itu, dua kru band dan istri sang vokalis bernama Dylan Sahara, juga turut menjadi korban.
Kisah ini pun diabadikan lewat sebuah film berjudul Kemarin, yang digarap di bawah spanduk Maharkarya Pictures.
Baca: Ruben Onsu Produseri Film “Bus Om Bebek”
TAWARAN FILM
Salah seorang personel Seventeen, Ifan, memberi pernyataannya saat jumpa pers film Kemarin pada hari Rabu (30/10). Ia mengaku butuh waktu cukup lama, untuk memutuskan menerima permintaan film dokumenter dari pihak Mahakarya Pictures.
“Karena memang masih sangat susah untuk mengambil keputusan buat bikin dokumenter ini. Ya mungkin setelah lebaran kemarin baru benar-benar mau menerima dengan footage video yang ada, kita tayangkan di bioskop,” cerita Ifan.
Menurutnya, membuat film dokumenter tentang Seventeen merupakan bentuk penghargaan bagi teman-temannya. “Ketika ada pihak rumah produksi yang mengutarakan keinginan itu [membuat film], saya pastinya menyambut baik karena ini pastinya akan jadi penghargaan buat mereka juga,” jelas Ifan.
Baca: Fakta Seputar “Terminator: Dark Fate”
KENANGAN MANIS
Ketika melihat serangkaian video film dokumenter Kemarin, Ifan pun mengaku jadi teringat akan para personel yang telah tiada.
“Pastinya seperti percaya enggak percaya sih. Kok yang difilmin yang anak-anaknya sudah enggak ada. Temen-temen-ku, sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku. Ya pastilah, sedihnya pasti. Pasti banyak,” ucap Ifan mengutarakan kesedihannya.
Menampilkan perjalanan panjang band Seventeen, hingga tragedi yang menimpa mereka, Ifan berharap film Kemarin jadi kenangan manis. “Masing-masing personel juga ada [cerita] tentang keluarganya, jadi ini akan jadi kenangan yang manis. Insya Allah akan jadi kenangan yang manis buat kita,” tambahnya.
Baca: The CW Garap Serial “Superman & Lois”
MAHARKARYA PICTURES
Film dokumenter Kemarin disutradarai oleh Upie Guava, di bawah naungan Mahakarya Pictures. Sang sutradara pun mengaku emosional ketika mendengar kisah Ifan bersama band Seventeen, dan merasa butuh reka adegan sebagai pendukung film.
“Kalau membayangkan mereka saat itu, banyak emosi yang saya rasakan. Makanya perlu ada reka adegan di laut supaya tahu gimana rasanya Ifan dua jam survive di laut,” jelas Upie Guava.
Baca: Beda “Love For Sale 2” dengan Film Pendahulu
Teaser film Kemarin memang telah dirilis akan tetapi belum ada informasi resmi kapan film ini mendarat ke bioskop.
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.