HORAS AMANG TIGA BULAN UNTUK SELAMANYA, SAJIKAN FILM KELUARGA YANG KENTAL BUDAYA BATAK
Layar.id – Film Horas Amang – Tiga Bulan Untuk Selamanya merupakan sebuah film yang disutradarai oleh Irham Acho Bahtiar dan Steve RR Wantania. Menceritakan seorang ayah yang disebut “amang” dalam budaya Batak. Ia merasa sedih karena ketiga anaknya tidak lagi mengenal budaya Batak.
Apalagi setelah sukses di perantauan dengan segala pengaruh kehidupan ibu kota, ketiga anaknya berusaha menjual tanah leluhurnya. Karena rasa cintanya yang besar terhadap anak-anaknya, sang ayah pun menggunakan cara yang tidak biasa untuk mengubah hidup mereka.
Pesan moral dari film ini adalah penonton diajak untuk lebih peduli dan menyayangi orangtua, serta tak lupa akan akar adat budaya kampung halaman.
Baca juga: Yuk Nobar “Martabak Bangka” – Film Unik Sarat Budaya
NUANSA DAERAH
Dibintangi Cok Simbara, Tanta Ginting, Novita Dewi, Jack Marpaung, Piet Pagau, Dendi Tambunan, Vanessa, Rizma Simbolon, Elli Sofiani, Indra Pacique, Manda Cello, Ibas Aragi, Jufriaman Saragih. Film ini sangat kental dengan nuansa daerah dan adat budaya Batak.
Tidak mudah mendapatkan film dengan nuansa kedaerahan seperti halnya kampung halamanya. Namun aktor Tanta Ginting yang terlibat dalam film ini merasa bersyukur.
“Bener-bener enggak sangka bisa terlibat di film dengan nuasana leluhur saya.” ujar Tata Gingting dalam sebuah pertemuan dengan media di Jakarta.
Dalam film garapan rumah produksi Prama Gatra Film, Tanta Ginting berperan sebagai Maruli, anak kedua dari Amang yang diperankan oleh Cok Simbara.
Cok Simbara mengungkapkan bahwa dirinya bangga sekali bisa terlibat dalam film Horas Amang – Tiga Bulan Untuk Selamanya. Apalagi film yang bercerita tentang adat Batak jarang diproduksi di industri film Tanah Air.
Baca juga: Lagi Hits! “Jade Dynasty”, Film Aksi Fantasi Romantis
PLOT MENARIK
Meski mengusung kedaerahan, namun film ini juga mengisahkan tentang keluarga. Fokusnya adalah seorang ayah yang ingin menunjukkan cintanya kepada anak-anaknya.
Cerita yang diangkat kental dengan budaya Batak, plot ceritanya universal, menarik dan mudah dipahami masyarakat Indonesia karena menggunakan bahasa Indonesia.
Penonton Tanah Air bisa segera melihat film ini, saat perdana tayang pada 26 September 2019 mendatang.
Baca juga: Drama “Tale of NokDu” Kisah Penyamaran Pria Jadi Wanita
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.