Terakhir diperbarui 11 November, 2022
Layar.id – Aksi pahlawan bertopeng Indonesia siap tersaji dalam film garapan Joko Anwar, Gundala. Ini merupakan upaya kedua yang diadaptasi dari cerita bergambar ciptaan Harya Suraminata (Hasmi) setelah versi film sebelumnya dirilis pada 1981.
Dalam wawancara BBC News Indonesia, Bismarka selaku pemegang hak cipta Gundala menegaskan bahwa Gundala bukanlah superhero, tetapi jagoan.
Baca: GUNDALA Film Baru Karya Joko Anwar Siap Rilis 2019 – Intip Tampilan Perdananya!
GUNDALA
Sebelum Gundala 2019, adaptasi langsung dari cerita bergambar Hasmi ini sempat dibawa ke layar pada 1981 dalam judul Gundala Putra Petir. Film adaptasi dari komik anak populer tahun 1970-an ini dibintangi oleh Teddy Purba, Anna Tairas dan Agus Melasz.
Di instalasi terbaru, sutradara Joko Anwar bersama produser Bismarka Kurniawan mengambil pendekatan berbeda. Gundala akan berfokus pada identitas rahasia sang jagoan bernama asli Sancaka, yang diperankan Abimana Aryasatya.
Ia adalah seorang peneliti jenius yang mencari serum anti petir yang justru terkena sambaran petir. Dalam keadaan koma, dia ditarik oleh satu kekuatan planet lain dan diangkat menjadi anak Penguasa Kerajaan Petir. Sejak itulah Sancaka dapat memancarkan petir dari telapak tangannya.
Baca: Eva Longoria Arahkan Biografi “Flamin’ Hot Cheetos”
JOKO ANWAR
Joko Anwar mengatakan bahwa Gundala adala film yang “membumi”, yang mengindikasikan cerita, karakter, dan latar yang diangkat, mirip dengan dunia nyata.
Sutradara ini juga mengatakan bahwa ini tak fokus pada cerita fantastis, tetapi pada penokohan Gundala sebagai patriot.
“Dia mewakili kerinduan rakyat Indonesia untuk sosok yang bukan saja dekat dengan masyarakat… tapi dia juga adalah seorang patriot. Artinya, seseorang yang mementingkan orang banyak ketimbang diri sendiri. Dan itu salah satu sifat yang saya rasa, jarang ya di Indonesia,” katanya.
Baca: Pemeran Sonya Blade dan Kano dalam “Mortal Kombat” Ditemukan
BISMARKA
Bismarka merupakan presiden direktur Bumilangit, pemegang hak cipta karakter Gundala, yang memproduseri film mendatang.
Dalam wawancara dengan BBC News Indonesia, dia menepis kritik yang menyebut bahwa Gundala adalah jiplakan superhero Barat. “Kita mengangkat setting yang sangat lokal,” kata Bismarka.
Lebih lanjut, ia merasa ogah bila Gundala disebut superhero. “Kami tidak menggunakan istilah superhero, kami menggunakan istilah jagoan sebagai karakterisasi dari sifat kepahlawanan mereka.”
Baca: Apa Pesan Rahasia di 6 Teaser Terbaru Film “Joker”?
Dibintangi Abimana, Rio Dewanto, Tara Basro, dan Ario Bayu, Gundala dapat Anda saksikan di bioskop mulai hari ini, 29 Agustus 2019.
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.