Terakhir diperbarui 23 Juni, 2023
Jakarta, Layar.id – Dilansir dalam Crunchyroll, dari hari pertama ditayangkan di bioskop Jepang tanggal 16 April hingga 19 April, angka penjualan tiket bersih Detective Conan: The Scarlet Bullet mencapai 2,218,130,800 yen atau sekitar $20 juta. Tidak heran, sebab di hari pertama saja, ia sudah 44% lebih tinggi dari pendapatan film sebelumnya, Detective Conan: The Fist of Blue Sapphire yang tayang April 2019.
Bila dibanding dengan pendapatan 3 hari, Film Conan ke-24 ini 117% dari film ke-23-nya.
Film terbaru detektif cilik kelas 1 SD ini juga mendapat prestasi tinggi di China. Dilansir dalam Deadline, Detective Conan: The Scarlet Bullet menduduki posisi pertama di bioskop China dengan pendapatan sekitar RMB109.6 juta atau sekitar $16.8 juta. Secara keseluruhan di seluruh dunia, debut film ini berhasil mengumpulkan penjualan $37 juta.
Detective Conan: The Scarlet Bullet menceritakan kasus yang terjadi saat festival olahraga terbesar “WSG: World Sports Games” yang akan diadakan di tuan rumah Tokyo. Ada sebuah fasilitas kereta cepat teknologi terbaru yang pertama kali dibuka saat acara pembukaannya. Kemudian sponsor acara besar ini diculik! Tim FBI yang dipimpin oleh Shuichi Akai bertanggung jawab atas kasus ini. Namun Conan menemukan kesamaan antara kasus ini dengan kasus penculikan saat WSG 15 tahun lalu di Boston. Apakah kesamaan antara 2 kasus tanggungan FBI ini? Apa yang akan terjadi di acara yang mengumpulkan orang seluruh dunia di Tokyo ini?
Awalnya film berdurasi 110 menit ini dijadwalkan tayang April 2020. Akibat pandemi Covid-19, jadwalnya pun diundur setahun. Saat ini, film bioskop terbaru Conan Edogawa ini masih bisa ditonton di bioskop Indonesia, bersama Mortal Kombat, Godzilla Vs. Kong, The Box, Seobok, Minari, dan lain-lain.
Baca juga: Film Detective Conan Lebih Laris Ketimbang Avengers: Endgame?
KESUKSESAN FILM JEPANG SEBELUMNYA
Menyebut film Box Office legendaris Jepang, yang terpikir pertama adalah Spirited Away. Film produksi studio terkenal Ghibli ini mengumpulkan total pendapatan 31.68 miliar yen. Namun rekor ini akhirnya dilewati tahun 2020 kemarin, oleh film anime berjudul Demon Slayer The Movie: Mugen Train berhasil mencetak rekor 32.48 miliar yen dalam waktu 11 minggu.
Ditayangkan pada 16 Oktober 2020, Demon Slayer: Mugen Train juga menjadi film tercepat yang mencapai angka $100 juta di Box Office Jepang dalam waktu 10 hari. Terakhir, ia menutup pendapatan di angka $368 juta khusus di Jepang dan menjadi film IMAX tersukses. Bulan lalu, film ini menduduki posisi pertama di bioskop Australia dan Selandia Baru. Di Korea, ia menerima hasil penjualan $10 juta, menempati peringkat kedua sejak dirilis Januari kemarin. Hari ini, film berkisah tentang pertarungan manusia dan Iblis ini juga akan tayang di bioskop Amerika Utara.
Demon Slayer The Movie: Mugen Train menceritakan lanjutan kisah Kamado Tanjirou dan teman-temannya. Sebelumnya, kisah Tanjirou sudah diceritakan dalam bentuk anime yang tayang tahun 2016 kemarin. Semua keluarga Tanjirou dibunuh oleh iblis menyisakan adiknya, Nezuko, yang menjadi setengah iblis. Pemuda remaja ini pun memulai babak baru hidupnya sebagai Demon Slayer dan bertemu dengan teman seperjuangannya, Zenitsu Agatsuma dan Inosuke Hashibara.
Di film layar lebar ini, Tanjirou, Nezuko, Zenitsu, dan Inosuke menyelidiki kasus menghilangnya lebih dari 40 orang di atas kereta Mugen. Mereka didampingi oleh senior di Demon Slayer Corps, Shinjuro Rengoku. Rengoku juga adalah salah satu dari 10 Demon Slayer terhebat.
Film produksi Jepang lain yang mencetak prestasi tinggi adalah Your Name (2016). Film yang kembali mengangkat nama Makoto Shinkai ini menceritakan dua remaja Taki Tachibana dan Mitsuha Miyamizu. Satu anak kota satu anak desa ini tiba-tiba bertukar badan untuk jangka waktu yang singkat. Namun kejadian ini tidak semudah yang terlihat. Film yang bernama Jepang Kimi No Na Wa ini berhasil mencapai Box Office $358 juta.(Eve/Shf)
Sumber dan Foto: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.