Connect with us

Hi, what are you looking for?

Film

Film Gazer di Jakarta World Cinema 2024! Thriller Paling Mengganggu kah?

Layar.id – Kabar seru bagi para sinefil! Jakarta World Cinema akan membawa 120 film dari 61 negara yang akan tayang di CGV Grand Indonesia dan streaming di KlikFilm! Salah satunya adalah film yang masuk kategori Night Screamer berjudul Gazer.

Film Gazer telah sukses menyebarkan suasana noir eerie di layar 77th Cannes Film Festival. Film dengan tema horror mystery thriller ini masuk dalam jajaran Jakarta World Cinema yang akan berlangsung di bulan September 2024.

Gazer masuk ke segment Night Screamer di JWC 2024 bersama 11 jajaran film-film internasional lainnya. Sang sutradara, Ryan J. Sloan, sebelumnya pernah membuat 2 karya lainnya yaitu Wyland: No Where Now dalam kategori Music Video (2019) dan sebuah film pendek berjudul A Message for James (2019).

Kira-kira, semenarik apa ya film Gazer ini? Berikut kami jabarkan plotnya.

Gazer: The Plot

Ryan J. Sloans membuka film Gazer dengan opening yang bertujuan mengunci perhatian penonton pada karakter utama bernama Frankie. Ungkapan “What do you see? Focus.” menjadi tagline yang menyatakan pada watchers dan karakter-karakter di dalamnya untuk tetap pada satu tujuan: fokus.

Frankie adalah karakter yang mengidap dyschronometria, yaitu sebuah kondisi langka pada otak yang membuat pengidapnya tidak bisa memperkirakan atau mengetahui suatu hitungan waktu. Ingatan jangka pendek yang buruk, lack of spatial awareness, hingga ketidaksanggupan untuk mengikuti masa waktu yang sesuai.

Dengan kondisi demikian, Frankie sering merasa paranoid dan melamun. Untuk mengatasi situasi-situasi tertentu–misalkan saat ia bekerja, Frankie menggunakan bantuan self-recorded cassette tapes guna menjaga dirinya, terutama di kondisi dunia yang sudah sangat modern.

Kondisi kesehatan Frankie membuatnya sulit menemukan pekerjaan yang tepat dan stabil. Namun suatu hari, ia mendapat lowongan kerja dari seorang wanita misterius. Demi kelangsungan hidup, Frankie terpaksa menerima pekerjaan tersebut.

Little did she know, dark consequences are await to be seen.

Behind The Production: Directorial Debut Bagi Sang Sutradara & Self-Financed Film

Ryan J. Sloans membawa karakter Frankie, seorang ibu muda dengan suatu kondisi otak yang langka, dalam film Gazer ke ajang Directors’ Fortnight di Cannes Film Festival. Menariknya, Gazer ini merupakan directorial debut sang sutradara ke dunia sinema. Tidak hanya itu, partner Ryan sekaligus the star of the show, Ariella Mastroianni, turut bergabung dalam sesi penulisan sekaligus memerankan Frankie sebagai bintang utama.

Dalam wawancaranya dengan Variety, Ryan mengungkapkan bahwa penulisan cerita Gazer dilakukan sejak masa lockdown pandemi. Saat itu ia bekerja sebagai teknisi, sedangkan Ariella berkerja di Angelika Film Center. Lambat laut, mereka mulai merasa bahwa mereka sangat jauh dari keinginan mereka yang sesungguhnya, yaitu membuat film.

Ryan dan Ariella sama-sama menyadari situasi dunia yang seolah “terhenti”. Dengan terlahirnya cerita Gazer, keduanya membawa harapan bahwa apabila dunia telah pulih, setidaknya mereka bisa bersama-sama melakukan hal yang mereka cintai, yaitu membuat dan menulis film.

Omong-omong, film ini merupakan film yang produksinya secara self-financed, alias menggunakan dana pribadi. Film Gazer memulai produksinya di tahun 2021 selama 32 hari shooting. Selama itu juga, Ryan dan Ariella menyisihkan dana produksi mereka. Pengambilan gambar hanya ketika dananya telah terkumpul selama 12-14 jam per harinya.

“Kami mengambil sekitar tujuh pekerjaan. Semuanya merupakan hasil dana pribadi, self-developed. Tidak ada produser, tapi kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan teman-teman yang hebat, sampai kami berhasil menyelesaikan proyek ini di garis akhir.” – Ariella Mastroianni.

“Hampir setiap lokasi syuting adalah milik pelanggan teknisiku. Aku meminta izin mereka dengan berkata, “Kau kenal aku sebagai teknisi, kan? Aku juga seorang filmmaker. Boleh aku mengambil gambar di properti atau di rumahmu?”. Banyak orang seusia kami membeli rumah dan memiliki anak, tapi aku dan Ariella  berkomitmen bahwa anak-anak kami adalah film-film kami.” – Ryan Sloan.

Behind The Production: Ide Cerita Gazer

Film Gazer

Ide tentang kondisi pada karakter Frankie merupakan cetusan dari Ariella. Ide itu tercetus setelah ia membaca sebuah novel berjudul “The Man Who Mistook His Wife for a Hat” karya Oliver Sacks. Cerita novel itu menggambarkan neurological disorders (gangguan syaraf) yang membawa Ariella pada informasi mengenai chronometry, sebuah cara untuk mengukur atau menghitung waktu secara saintifik.

Ariella tertarik pada momen-momen “long blackouts in between” yang menjadi sebuah jump-off point bagi momen penulisan Gazer. Ryan dan Ariella melakukan banyak riset melalui film misteri lama, film-film noir, dan menemukan struktur yang similar sebagai starting point untuk menulis sebuah cerita misteri.

“Kami memilih beberapa judul yang agak berat, seperti “The Conversation”, “Burning”, dan “The Girl with the Dragon Tattoo”. Kami tidak benar-benar menelaah semuanya; kami mencari sensasi seperti apa rasanya mengalami film-film ini di dunia nyata,” begitu ujar sang sutradara di wawancaranya bersama Variety.

Setelah proses penulisan dan produksi yang panjang serta penuh usaha—mulai dari lokasi syuting, dana syuting, hingga penulisan yang tentunya menguras raga dan batin, film Gazer sukses tayang di 77th Cannes Film Festival dalam kategori Directors’ Fortnight.

Film Gazer di Jakarta World Cinema 2024

Gimana? Apa kamu tertarik untuk nonton karya yang satu ini?

Bagi kamu yang penasaran banget sama film Gazer, film ini akan hadir di Jakarta World Cinema dalam segment Night Screamer bersama 11 film lainnya.

Jakarta World Cinema akan berlangsung mulai tanggal 21-28 September 2024. Kamu bisa membeli tiket film khusus di bioskop CGV dan streaming melalui aplikasi KlikFilm, ya! Untuk informasi dan updates terkait Gazer dan ratusan film lainnya, kamu bisa keep up di Instagram @jakartaworldcinema.

 

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.

Baca Juga