Terakhir diperbarui 15 Juni, 2022
Layar.id – Sejak tanggal 4 April 2020 kemarin, rumah produksi Tanakhir Films merilis ulang film bertajuk Cinta dari Wamena (2013). Film tersebut merupakan film ketiga yang ada dalam jajaran Special Streaming Tanakhir Films. Special Streaming tersebut dibuat khusus untuk menemani masyarakat yang terpaksa tinggal di rumah akibat wabah COVID-19.
Menyoroti keindahan alam dan keramahtamahan masyarakat Papua, film Cinta dari Wamena yang digarap oleh sutradara Lasja F. Susatyo menyajikan drama dengan bumbu cerita layaknya drama kebanyakan. Menekankan tentang perjuangan meraih mimpi, cinta, dan perseteruan. Meski demikian, film bergenre drama yang melibatkan sejumlah talenta baru asli Papua tersebut cukup berhasil mengemas keseluruhan film menjadi kuat tapi tidak memberatkan.
CINTA DARI WAMENA
Mengisahkan sosok tiga remaja asal Papua bernama Litius (Maximus Itlay), Tembi (Benyamin Lagowan), dan Martha (Madona Marrey). Ketiganya tinggal di sebuah kota yang sederhana, dan sudah bersahabat sejak kecil. Mereka sama-sama memiliki mimpi untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin demi hidup yang lebih baik. Memasuki usia remaja, ketiganya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke kota Wamena karena kurangnya sarana pendidikan di kota asal mereka.
Nahas, setibanya di Wamena, mata mereka mulai silau akan gemerlap kehidupan orang-orang kota. Lambat laun mereka pun mulai terpisah dan menjalani kehidupan masing-masing. Litius mulai mendekati Endah (Amyra Jessica), gadis cantik yang menjadi pujaan hati pertamanya. Kemudian Tembi yang mulai terjerumus pergaulan bebas yang ia kenal di Wamena. Lain dengan Lutius dan Tembi, Martha memilih untuk bertahan sendiri untuk tetap mewujudkan mimpinya.
MENCOBA MENYOROT HIV/AIDS
Dalam Cinta dari Wamena, sutradara Lasja F. Susatyo tidak hanya mencoba membuat film yang menarik hati, namun juga memperdalam wawasan kita dengan pemahaman lebih jauh akan HIV/AIDS, penyakit yang hingga saat ini masih menjadi tabu bagi sebagian kalangan masyarakat. Ia juga sudah mengambil langkah pertama yang baik untuk mengambil film dengan latar di Wamena, yang memang sempat menjadi salah satu perhatian para ahli medis dengan jumlah angka dari kasus pengidap dan penularan HIV/AIDS yang begitu tinggi.
Sayangnya, fenomena yang awalnya ingin dijadikan fokus utama justru tidak digali lebih dalam. Hal tersebut membuat isunya sendiri seakan menjadi ‘tempelan’ dari kisah ketiga tokoh utama dalam film. Meski begitu, perjuangan sang sutradara patut diacungi jempol. Ia mampu membuat drama dalam Cinta Dari Wamena mengalir dengan mudah, jauh dari stigma drama yang kerap kali terlihat dibuat terlalu emosional. Didukung bakat dari para aktor dan aktris pemeran tiga karakter utama yang mumpuni, meski ini adalah kali pertama mereka terjun dalam dunia seni peran. Tidak ketinggalan kehadiran penampilan dari dua aktor kawakan Nicholas Saputra dan Susan Bachtiar juga turut memberi kekuatan pada film.
Jika menggemari film drama yang tidak terlalu picisan, atau ingin melihat keindahan visual alam yang mampu mencuci mata, maka Cinta Dari Wamena cocok untuk kalian. Film ini dapat disaksikan secara cuma-cuma dalam kanal Youtube resmi Tanakhir Films hingga tanggal 10 April 2020.
Sumber dan foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.