Terakhir diperbarui 9 September, 2022
Jakarta, Layar.id – Saat ini, sutradara Edward Berger sedang bersama krunya syuting di dekat Praga, Republik Ceko. Film anti-perang ini menceritakan kisah pada masa Perang Dunia Pertama dengan Bahasa Jerman.
Malte Grunert dari Amusement Park Film bertugas sebagai produser. Mantan jurnalis Washington Post Ian Stokell, produser dan aktor Lesley Paterson, serta Edward Berger sebagai penulis naskah.
Netflix pertama kali mengumumkan proyek ini tahun lalu. Sebelumnya, novel All Quiet On The Western Front sudah pernah diadaptasi oleh Lewis Milestone dan pernah membawanya menang Best Picture dan Best Director Academy Award tahun 1930. Adaptasi oleh Delbert Mann tahun 1979 juga berhasil memenangkan Golden Globe.
Baca juga: Netflix Bagikan Teaser All Quiet On The Western Front, Rilis Oktober!
Felix Kammerer, Moritz Klaus, Albrecht Schuch, Aaron Hilmer, dan Edin Hasanovic masuk sebagai pemeran.
Sebelumnya sudah ada Adrian Grünewald, Daniel Brühl, Andreas Döhler, dan Devid Striesow.
Ada juga aktor Alexander Schuster, Sebastian Hülk, Michael Wittenborn, Luc Feit, dan Michael Stange. Tobias Langhoff, André Marcon, dan Anton von Lucke u.v.a. juga termasuk dalam daftar pemain.
Dikutip dari Variety, proyek ini disebut sebagai film dengan budget terbesar dari Jerman.
Edward Berger mengomentari novel aslinya, “Novel Bestseller Dunia dari Jerman ini berhasil menyampaikan teror kejam dari perang, bahkan mungkin lebih bagus dari karya literatur lain. Bagi saya, memproduksi adaptasi Jerman pertamanya adalah salah satu tantangan paling menyenangkan.”
All Quiet On The Western Front bercerita tentang tiga pemuda yang mendaftar masuk tentara Jerman pada masa Perang Dunia Pertama.
Awalnya mereka berangkat ke medan perang dengan semangat dan rasa patriotisme tinggi.
Namun perang dengan cepat menghancurkan semua pandangan mereka, termasuk apa yang benar dan salah di dunia ini.
Hingga akhir cerita, protagonis harus terus bertahan di medan perang dengan tujuan tak lain untuk memenuhi keinginan egois para petinggi tentara Jerman.
Novel ini ditulis oleh Erich Maria Remarque. Ia adalah veteran perang terkenal sekaligus jurnalis yang dihormati.
Erich Maria Remarque sebelumnya pernah menuliskan teks pasifisme dan diterbitkan oleh Ullstein Verlag.
Pada masa itu, narasi kritis terhadap Perang Dunia Pertama masih belum diterima.
Akhirnya teks itu dan film adaptasi tahun 1930 akhirnya disensor Nazi dan ia pun diasingkan ke Swiss.
Film adaptasi baru dari Netflix ini direncanakan akan tayang pada paruh kedua tahun 2022.
FILM PERANG DUNIA PERTMA LAIN
Bagi dunia perfilman, Perang Dunia Pertama bukan bahan yang bagus untuk membuat film yang menarik.
Namun dua tahun lalu, perilisan film 1917 dari Sam Mendes berhasil mengubah pandangan ini.
Film dengan cinematografer Roger Deakins berhasil membuat film ini seolah satu take panjang dari awal hingga akhir.
Sam Mendes menyutradarai film 1917 berdasarkan naskah yang ditulis bersama Krysty Wilson-Cairns.
Film perang 1917 bercerita tentang dua prajurit muda Inggris, Balke dan Schofield (Dean-Charles Chapman dan George Mackay).
Mereka mendapat misi dari atasan mereka (Colin Firth) untuk menyampaikan pesan yang akan menyelamatkan nyawa 1.600 prajurit, termasuk kakak dari Blake.
Mereka melewati padang rumput, sungai, medan perang, bahkan kota terbengkalai sebelum akhirnya mencapai tujuan mereka.
Selain 1917, ada juga judul They Shall Not Grow Old, See You Up There, Journey’s End, Private Peaceful, War House, dan lain-lain. S
emuanya adalah film berlatar Perang Dunia Pertama yang baru dirilis akhir-akhir ini.(Eve/Shf)
Sumber dan Foto: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.