Terakhir diperbarui 20 Mei, 2022
Layar.id – Terbaring di hamparan pasir, memandangi langit, dan mendengar kisah yang dibisikkan sang pasir. Itulah salah satu kegiatan yang dilakukan aktris cantik sekaligus multitalenta Dian Sastro dalam sebuah film bertajuk Pasir Berbisik (2001). Lewat film yang disutradarai oleh Nan T. Achnas ini, kemampuan dan nama dari aktris Aruna dan Lidahnya tersebut turut membentang seperti hamparan pasir yang menjadi sahabat terbaiknya dalam film.
MENDENGAR PASIR YANG BERBISIK
Dalam Pasir Berbisik, Dian Sastro digandeng untuk berperan sebagai sosok seorang gadis asal Tengger bernama Daya. Di sebuah gubuk di tepi pantai, Daya tinggal hanya berdua dengan ibunya yang bernama Berlian (Christine Hakim). Dengan suara lirih, Daya bercerita sedikit tentang dirinya, yang sejak kecil tidak pernah melihat sosok sang ayah yang merupakan seorang dalang wayang bernama Agus (Slamet Rahardjo).
Berwatak sekeras namanya, sang ibu menafkahi dirinya dan Daya dengan berjualan jamu sambil membantu temannya Suri (Dewi Sawitri), seorang bidan yang kerap mengaborsi janin yang kemudian dikubur di hamparan pasir dekat rumahnya.
Di kala sang ibu sedang bekerja, Daya akan menghabiskan hari dengan bermain sendirian dengan hamparan pasir di sekitar rumah. Ketika rasa rindu akan sang ayah muncul dalam dirinya, Daya akan berbaring di atas pasir, mendengarkan suara para janin yang berbisik tentang kabar ayah yang ia nantikan.
KEPULANGAN AYAH YANG MEMBAWA PETAKA
Suatu hari, Daya dan Berlian harus pindah ke tempat lain. Berlian membawa Daya tinggal di sebuah rumah yang kembali dikelilingi pasir, Daya pun mengulang kembali ritual yang biasa ia lakukan, mendengar kabar sang ayah dari bisikan pasir. Selain mendengar suara pasir, Daya juga bermain dengan teman baru yang sebaya dengannya bernama Sukma (Dessy Fitri).
Kemudian secara tiba-tiba Agus, sang ayah yang begitu dirindukan oleh Daya kemudian pulang. Daya begitu ingin melepas rindu pada ayahnya, namun dilarang oleh Berlian yang sudah lama menahan pahit akan kepergian Agus. Meski akhirnya Berlian luluh akibat rasa sayangnya pada Daya.
Nahas, kepulangan Agus yang didambakan Daya dapat kembali melengkapi keluarga mereka menjadi utuh justru berbuah petaka. Reuninya dengan Agus membuat Daya pertama kalinya melihat sisi kelam dari dunia. Perseteruan dan konflik pun satu per satu menerpa ketiganya.
MEMBENTANG HINGGA KE DUNIA LUAR
Film Pasir Berbisik merupakan salah satu tonggak yang mengangkat karier Dian Sastro di bidang seni peran. Tidak tanggung-tanggung, ia berhasil menggandeng penghargaan Best Actress atau Aktris Terbaik dalam ajang Deauville Asian Film Festival, Perancis (2002) dan Singapore International Film Festival, Singapura (2002). Tidak ketinggalan ia turut masuk ke jajaran nominasi dalam ajang Piala Citra (2004) untuk penghargaan yang sama.
Keberhasilan Pasir Berbisik juga berdampak pada sejumlah kru dan pemeran lain yang turut bermain di dalamnya. Hal ini tidak mengherankan, film ini sangat berhasil menampilkan cerita yang sederhana, namun dikemas dengan luar biasa. Belum lagi dilengkapi dengan tampilan visual yang memukau dan akting para pemain yang juga tidak perlu diragukan lagi. Inilah mengapa Pasir Berbisik menjadi film yang sama sekali tidak boleh dilewatkan.
Sumber dan foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.