Layar.id – Soal film Sengkolo: Malam Satu Suro adalah film horor Indonesia yang menggabungkan unsur tradisional dengan nuansa modern. Film besutan Hanny R. Saputra ini saat ini telah tayang di bioskop. Mengangkat tema Kejawen dan ilmu hitam, Sengkolo: Malam Satu Suro memberikan sebuah perspekstif baru dalam melihat fenomena mistis di sekitar lingkungan kita. Kali ini Layar.id akan review Sengkolo Malam Satu Suro. Seperti apa kisahnya? Yuk Simak ulasannya dibawah ini.
Cerita dan alur film
Film Sengkolo mengangkat sebuah kisah yang erat dalam kultur jawa. Sebuah desa terpencil, keluarga kaya dan kehidupan yang terpinggirkan digambarkan jelas melalui scene awal film ini. Berawal dari kisah Tragis Ibrahim ( Donny Alamsyah ) yang ditinggal oleh keluarganya melalui sebuah kecelakaan membuat Sengkolo memiliki alur cerita yang tidak sulit ditebak. Penggambaran Malam Satu Suro dibuat secara baik dan tidak berlebihan dalam memberikan nuansa horror dalam setiap adegan.
Alur Sengkolo Malam Satu Suro yang memiliki slow pace membuat para penonton lebih mudah memahami film ini dan iringan jump scare yang terbilang banyak dikemas dengan baik. Didominasi kegelapan, Sengkolo ingin memberikan horror psikologis. Keterkaitan peristiwa kecelakaan keluarga Ibrahim dengan kematian keluarga kaya di desa tersebut harus digambarkan lebih jelas dan runut agar para penonton bisa lebih memahami 2 hal tersebut.
Karakter dan Penokohan
Film Sengkolo hadir menggabungkan elemen tradisional dengan horor modern. Dengan fokus cerita berlangsung selama malam Satu Suro di sebuah desa Jawa. Karakter Ibrahim yang tampil prima lewat Donny Alamsyah berhasil membuat film ini lebih menarik. Selipan humor dalam ketegangan lewat Rahmet Ababil yang juga komika berhasil memicu gelak tawa ditengah atmosfir ketegangan yang dibangun oleh Sengkolo. Kedalaman budaya yang ada dalam setiap karakter untuk Sengkolo sudah cukup baik meskipun perlu ada evaluasi.
Pemahaman konsep satu suro dan kebudayaan yang bersinggungan antar karakter didalamnya membuat seperti ada yang kurang dalam dialog seperti Pak Kades yang diperankan oleh Fauzan Nasrul. Tentunya tim kreatif dan sutradara Hanny R Saputra harus lebih memperhatikan unsur semiotika yang lebih dalam seperti dimana kah Lokasi desa tersebut ? bagaimana pemilihan latar Lokasi munculnya Sengkolo sebagai entitas negative dalam kebudayaan kejawen dan sebagainya.
Sound Effect & Visual
Untuk urusan SFX, Sengkolo Malam Satu Suro berhasil memberikan tampilan kemegahan nuansa klenik kebudayaan jawa tahun 90an hingga awal 2000an. Scorring yang apik ditambah dengan visual hantu yang nyata membuat film ini menjadi salah satu film dengan jump scare yang optimal. Selain itu Tone warna dan kesesuaian Lokasi dengan setiap dialog yang dibangun juga berhasil dikemas dengan baik dan cenderung gelap.
Untuk visual efek yang dihasilkan oleh film Sengkolo Malam Satu Suro saat ini sudah cukup baik. Permainan efek tidak terasa berlebihan dan oke dibanding film sekelasnya. Dengan pengalaman pada beberapa film Horror sebelumnya, Hanny R Saputra kini berhasil membuat tampilan yang megah nan mengerikan untuk Sengkolo Malam Satu Suro
Kesimpulan
Dalam review Sengkolo Malam Satu Suro karya Hanny R. Saputra terbilang cukup baik. Film ini bisa menjadi hiburan bagi sobat pelayar yang menyukai film dengan alur yang jelas dan memberikan jump scare yang cukup intens. Untuk itu, Layar memberikan nilai 7.5 / 10 untuk Sengkolo karena juga banyak melibatkan edukasi mengenai kebudayaan Jawa khususnya bagi masyarakat secara luas.
