Terakhir diperbarui 18 Februari, 2022
Jakarta, layar.id – Surat Dari Praha merupakan film Indonesia tayang perdananya di biskop pada tahun 2016.
Film Surat Dari Praha merupakan garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko di bawah rumah produksi Visinema Pictures.
Film ini di perankan oleh Julie Estelle (Larasati), Tio Pakusodewo (Jaya), Widyawati (Sulastri), Jajang C. Noer, Rio Dewanto (Dewa), dan Chico Jerikho (Rama).
Film Surat Dari Praha memiliki jalan cerita yang menarik di tambah sedikit unsur sejarah masuk ke dalamnya.
Selain itu, menariknya dari film ini terinspirasi dari kisah nyata dan lagu Alm. Glenn Freddly.
Surat Dari Praha menceritakan tentang Larasati untuk memenuhi surat wasiat dari mendiang sang Ibu Sulastri, ia harus pergi ke Praha.
Ia harus mengantarkan kotak kecil beserta surat dan dengan mendapatkan tanda tangan, setelah itu Laras baru bisa mendapatkan rumah dan seisinya dari Sulastri.
Di film ini Julie Estelle dan Tio Pakusodewo mengisi soundtarack dengan suara mereka sendiri.
Meskipun mereka berdua adalah aktor tanpa dipungkiri mereka berhasil membawakan soundtrack dengan baik. Hal ini menajdi daya tarik sendiri dari film Surat Dari Praha
Baca juga: Alur ‘Ikatan Cinta’ Diubah Imbas Pemain Terkena Covid
Sinopsis Surat Dari Praha
Film ini dibuka dengan perseteruan antara Larasati dan ibunya Sulastri di rumah sakit.
Selama satu tahun Laras tidak datang menemui ibunya dan datang kembali dengan meminjam surat rumah.
Laras sedang mengurus perceraian dengan suaminya Rama. Ibunya tidak pernah diberitahu secara langsung masalah apa yang terjadi dengan Laras.
Sampai pada saat itu ia menemukan notaris dan kembali ke ruangan ibunya, Sulastri sudah tidak ada.
Hubungan Laras dan Sulastri ternyata tidak pernah berjalan baik, namun sampai suatu ketika Laras mengetahui dibalik itu semua.
Usai ibunya wafat Larasati berhak mendapatkan rumah ibunya namun harus dengan persyaratan. Pergi ke Praha bertemu dengan Jaya dan mendapatkan tanda tangannya.
Sesampainya di Praha Laras tidak mendapat sambutan baik oleh Jaya. Setelah melihat isi kotak yang dibawa Laras, Jaya langsung menolak dan tidak mau memberikan tanda tangan.
Saat itu juga Laras pergi meninggalkan apartemen Jaya dan menuju penginapannya. Namun saat menaiki taksi menuju hotel ia harus mengalami perampokan dan kehilangan tas dan kopernya. Kejadian itu membawa Laras terpaksa kembali ke tempat Jaya.
Setelah beberapa hari tinggal di apartemen bersama Jaya, perlahan Lara mulai mengetahui alasan ibunya mengirimnya ke Praha.
Jaya merupakan mantan kekasih ibunya dan setelah 20 tahun Sulastri kembali ke Indonesia Jaya baru mengiriminya surat.
Terjadi perdebatan antara Laras dan Jaya karena surat-surat yang dikirim Jaya kepada ibunya.
Tentunya ada alasan tersendiri mengapa Jaya mengirimi surat setelah 20 tahun kemudian, hal itu di karenakan situasi politik yang terjadi di Indonesia.
Perlahan Laras dan Jaya mulai memahami satu sama lain. Jaya mulai berani bercerita tentang masa lalunya Sulastri.
Surat-surat Jaya membawa Laras bertemu dengan masa lalu ibunya dan hubungan keluarganya selama ini.
Sumber dan foto : dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.