Tatjana Saphira mengaku bahwa dirinya menjadi lebih dewasa setelah terlibat dalam sekuel Ayat-Ayat Cinta 2. Pemeran Hulya ini memang dituntut untuk lebih dewasa sesuai dengan karakter yang dibawanya.
Untuk mendalami karakter Hulya yang merupakan keturunan Jerman dan Turki, Tatjana melakukan pendalaman tersendiri.
“Memakai pendalaman khusus karena karakter aku ada blasteran Jerman dan Turki. Jadi belajar sedikit tentang budaya Jerman dan Turki,” katanya.
Tatjana mengatakan bahwa perannya dalam Ayat-Ayat Cinta sangat dewasa dibanding dengan umur dirinya sendiri.
“Untuk karakter aku sendiri kan berperan sebagai seorang perempuan yang di atas aku. Sekitar 24-25. Jadi aku harus bersikap seperti layaknya orang yang lebih dewasa.”
Tatjana Tertekan Bermain di Ayat-Ayat Cinta 2
Pemeran Hulya ini mengatakan bahwa dirinya sangat antusias menjalani proses syuting, tetapi juga merasa sedikit tertekan karena film pertamanya sangat booming dan fenomenal.
“Ini kan lanjutan film pertama ya. Jadi sangat excited. Campur aduk banget sih perasaannya.”
“Lebih terasa deg-degannya. Nggak bisa dipungkiri ada pressure dari film yang pertama. Untuk menampilkan karya yang paling nggak sama bagus. Yang paling penting sih ceritanya bagus,” katanya.
Kendala Tatjana Saphira Selama Syuting Ayat-Ayat Cinta 2
Tatjana mengaku bahwa ia sempat merasa kesulitan syuting di luar negeri. Karena suasana yang berbeda turut mempengaruhi mood.
“Ada sih kendalanya. Karena kan kita syuting di tempat baru apalagi kalau capek maunya tuh pulang ke rumah, tapi ini di hotel,” terang kekasih Herjunot Ali ini.
Meski begitu Tatjana mengaku sangat menikmati proses syuting dan bersykur karena segalanya berjalan dengan baik. Hal tersebut tak lepas dari dukungan sang mama yang turut menemaninya selama syuting berlangsung.
“Alhamdulillah aku dapat banyak support, ada mama. Kebetulan, mama juga ikut aku ke sana. Dengan adanya mama, aku merasa nggak jauh dari rumah,” akunya.
Syuting Sekaligus Jalan-Jalan
Syuting di luar negeri memang memiliki beban yang lebih berat ketimbang syuting di dalam negeri, tapi ada keuntungan tersendiri. Di mana pemain dapat berjalan-jalan setelah syuting usai.
Tatjana pun demikian, selepas syuting ia menyempatkan diri untuk berkeliling Eropa. Pemeran sepupu Aisha ini sempat terbang ke Paris untuk mempersentasikan brand Aigner dan setelahnya pergi ke Milan.
Ketimbang belanja dan menghabiskan uang, Tatjana lebih memilih untuk menikmati ‘me time’.
“Aku di sini banyak lari pagi. Enjoy banget di sini. Quality time banget. Males kalau belanja, kalau yang lain pada belanja ‘aku ke luar dulu ya’. Aku suka banget duduk di taman, beli camilan, beli es krim itu sih kebanyakan kegiatannya,” terang Tatjana.
Tatjana Saphira Pelajari 2 Bahasa
Berperan sebagai Hulya mengharuskan Tatjana untuk mempelajari bahasa Jerman dan Turki. Tatjana mengaku tidak terlalu kesulitan berbahasa Jerman karena sang ayah memang berasal dari negara tersebut. Namun, ia mengaku sulit belajar bahasa Turki.
“Kalau untuk bahasa Jerman sendiri kan ayahku orang Jerman dan aku sempet belajar dulu. Jadi tinggal dilatih aja.Nah kalau bahasa Turkinya nih yang baru banget. Ya sedikit susah sih, tapi namanya belajar kita harus mulai dari 0 dulu. Jadi ya buatku penting untuk film ini harus rajin dan disiplin.”
Tajtana Saphira Soal Ayat-Ayat Cinta
Tatjana Saphira mengatakan bahwa pencapaian film sebelumnya membuat dirinya merasa takut. Ketakutan Tatjana tidak berlebihan sebab Ayat-Ayat Cinta meraih 3.8 juta penonton selama masa tayang berlangsung. Bahkan mendapat penghargaan MURI sebagai film yang paling banyak ditonton kala itu.
“Sedikit beban gimana caranya bisa mengimbangi atau bahkan lebih baik lagi dari film sebelumnya. Aku sih inginnya sambil proses untuk mendalami karakter atau syutingnya nanti dijalani dengan rasa senang. InsyaAllah pekerjaan yang kita lakukan sepenuh hati dan bahagia bisa menghasilkan yang baik,” ungkap Tatjana.
Tatjana mengatakan bahwa saat film Ayat-Ayat Cinta pertama ditayangkan dirinya masih berada di bangku sekolah dasar sehingga belum mengerti apapun.
“Karena waktu pertama nonton itu kan masih kelas 5 SD. Jadi masih belum terlalu ngerti apa-apa. Tahunya ini film yang lagi ramai dibicarakan dan banyak yang nonton. Belakangan aku nonton lagi, akhirnya mengerti kenapa filmnya banyak ditonton orang,” pungkasnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.