Warkop DKI bukan hanya warung kopi yang identik dengan seduhan kopi sachet, mie instan rebus, atau bubur kacang hijau yang bertebaran di Jakarta, namun warkop DKI adalah legenda dalam perfilman Indonesia yang telah berjasa merubah wajah komedi Warkop DKI adalah grup lawak yang beranggotakan Dono (Alm.), Kasino (Alm.), dan Indro. Semua berawal dari siaran radio. Sebagai penyiar yang berlatar belakang mahasiswa, ketiga orang ini—dan beberapa anggota lain yang ikut menjadi formasi awal—berhasil mencuri perhatian dengan lawakan yang terkesan cerdas, hingga akhirnya berlalu-lalang di dunia layar lebar.
Ini berbeda dengan dunia komedi saat itu yang biasanya bercerita tentang rakyat bawah atau kehidupan sehari-hari dan cenderung jauh dari dunia pendidikan. Warkop DKI muncul membawa angin segar dengan lawakan yang lebih berpendidikan dan cerita yang lebih imajinatif. Salah satunya adalah fillm yang berjudul IQ Jongkok, film layar lebar ke-6 yang dibintangi grup lawak ini. Film produksi tahun 1981 ini bercerita tentang kehidupan mahasiswa yang merantau ke Jakarta, yang kemudian terpaksa harus berpetualangan mencari harta karun. Tentu saja ada gimik percintaan sebagai pemanis namun itu tak merusak keseluruhan ide cerita.
Film-film dari Warkop, dan salah satunya adalah IQ Jongkok, berhasil memberi variasi dalam genre komedi Indonesia. Referensi-referensi dari luar juga membuat warkop berbeda. Sayangnya, ini menjadi masalah yang mengakibatkan beberapa karya dari gurp lawak ini sulit diedarkan secara internasional karena penggunaan musik karya komponis Harry Mancini yang tak berlisensi melanggar karya cipta. Untuk mengenang kembali legenda ini, Falcon memberi akses gratis bagi penggemar atau generasi baru yang berkeinginan menyaksikan inovasi komedi. Film ini bisa ditemukan di YouTube resmi Falcon dan ditonton dengan cuma-cuma tanpa syarat.
Sutaradara: Iksan Lahardi
Produser: Haryadi Siswanto
Penulis: Deddy Armand, Warkop
Pemeran: Warkop, Enny Haryono, Farida Pasha,
Durasi: 90 Menit
Tahun 1981
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.