Terakhir diperbarui 10 Oktober, 2021
Layar.id – Nawal adalah film pendek yang mengankat kisah sejarah bangsa Indonesia.
Kisah sejarah memang tak bisa diulang dann tak bisa dilupakan, hanya tetap bisa terus diingat.
Sayangnya anak muda dan bangsa Indonesia kini cepat lupa terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di Tanah Air.
Berawal dari sekumpulan anak muda di Bogor memiliki pandangan berbeda. Mereka memang tidak mengalami masa-masa reformasi 1997-1998, meskipun ada yang sudah lahir baru berusia balita.
Namun, mereka berusaha untuk menolak lupa dengan apa yang pernah terjadi pada era tersebut.
Sejumlah orang yang hilang atau dihilangkan paksa di tengah gelombang reformasi yang sedang di perjuangkan demi adanya perubahan di negeri ini.
Baca juga: Kritik Sosial Lewat Film Pendek “Kutunggu Di Setiap Kamisan” Ala Denny JA
Penculikan aktivis pada 1997-1998 meninggalkan luka mendalam.
21 tahun sudah berlalu, penuntasan kasus penculikan aktivis belum juga menemukan titik terang.
Komnas HAM mencatat ada 23 aktivis pro demokrasi yang menjadi korban penculikan dan penghilangan paksa pada 1997-1998.
Sembilan orang dilepaskan oleh penculik setelah mengalami penyiksaan. Sementara 13 orang lainnya hingga saat ini masih hilang.
Luka ini yang selalu membekas dan tak pernah hilang. Karena terinspirasi dengan fakta sejarah tersebut, sekumpulan anak muda Bogor memproduksi sebuah film pendek berjudul Nawal.
Nawal berasal dari kata “Lawan” dibaca terbalik, menyajikan sekelumit kehidupan seorang aktivis yang mengorbankan banyak hal, terutama keluarga dan bahkan nyawanya sendiri demi menegakkan keadilan.
Baca juga: Film Pendek Galaxy Movie Studio Konfabulasi
Film dengan durasi 18 menit ini, berkisah tentang seorang mahasiswa bernama Maha yang diculik penguasa.
Ibu, dan adiknya selalu menunggu kepulangan Maha dan berharap tetap bisa sarapan kesukaannya bersama mereka.
Setelah film ini diputar perdana di Gedung Kemuning Gading, komplek Balai Kota Bogor, pada 26 Mei 2019, film pendek berjudul Nawal kembali telah diputar untuk umum pada Sabtu, 29 Juni 2019 lalu.
Bertempat di Aula Dr. Ir. Soekarno, Kampus Universitas Bung Karno, Jl. Kimia No.20, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Pemutaran film ini dikemas dalam sebuah kegiatan bertajuk JASMERAH: LUPA LUKA LAMA ini akan diselenggarakan kembali oleh Amnesty Internasional Indonesia melalui Amnesty Meaningful Movies, bekerja sama dengan Gerakan Pramuka Gugus Depan Jakarta Pusat.
Amnesty Meaningful Movies sendiri merupakan salah satu grup aksi Amnesty International Indonesia yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai hak asasi manusia melalui film. [may/ech]
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.