Terakhir diperbarui 18 Februari, 2022
Layar.id – Film pendek berjudul Chick-Chick dan Sowan karya sineas muda berbakat asal Indonesia keluar sebagai pemenang dalam kompetisi regional 5-Min Video Challenge yang diselenggarakan pada Rabu (22/11/2017) di Sofitel Hotel, Singapura.
Tak hanya membawa hadiah senilai ratusan juta rupiah saja, kedua sineas tersebut turut mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Lantas seperti apa kedua film tersebut?
Film Pendek Chick-Chick di Ajang 5-Min Video Challenge
Film yang disutradarai oleh Kevin Anderson ini menjadi juara satu dan berhak membawa pulang uang senilai 30 ribu dollar Amerika yang nilainya setara dengan 404 juta rupiah.
Kevin mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki banyak persiapan untuk mengikuti ajang 5-Min Video Challenge karena baru mengetahui di hari-hari akhir.
“Kami tahu lomba ini last minute jadi persiapannya juga mepet, tapi memang bagian yang paling susah ketika kami menentukan ide. Ada beberapa ide yang kami bedah sampai akhirnya memilih ide cerita untuk Chick-Chick,” kata Kevin.
Baca juga: Film Pendek KADO (A GIFT) Karya Sineas Muda Indonesia Jawara Di Venice
Kevin mengatakan bahwa waktunya yang dimiliki tergolong singkat. Belum lagi proses editing yang menguras banyak waktu. Meski pada akhirnya Kevin berhasil melewati waktu krisis tersebut dengan baik.
Proses pembuatan film Chick-Chick sendiri dibantu oleh 23 orang dengan anggaran dana senilai 30 juta rupiah. Lokasi syutingnya mengambil 2 tempat sekaligus, yakni Jakarta dan Sukabumi.
Kevin mengaku ia membuat film Chick-Chick karena ingin melakukan eksplorasi hubungan komunikasi yang tidak terbatas antara manusia dengan manusia saja.
“Kami ingin mengeksplor esensi dari komunikasi yang universal, bukan cuma antar manusia, tapi juga dengan alam dan binatang. Makanya ada ayam dan anak kecil bernama Kara,” kata Kevin.
Film Chick-Chick bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Kara yang harus pindah ke rumah neneknya karena kedua orang tuanya sedang bermasalah. Di rumah sang nenek, Kara bertemu dengan seekor ayam. Ia kemudian menjalin pertemanan dengan ayam tersebut.
Untuk berkomunikasi dengan temannya, Kara menggunakan telepon kaleng yang diberi nama Chick. Kaleng itu juga lah yang mempersatukan kembali ikatan antara kedua orang tuanya.
Film Sowan di Ajang 5-Min Video Challenge
Tidak hanya Kevin yang mengalami keterbatasan waktu sebab sutradara film Sowan, Destian Rendra juga mengalami hal serupa.
Destian mengaku bahwa dirinya menghabiskan waktu sekitar 2 minggu untuk membuat film Sowan.
Dari tahap pra-produksi, produkis hingga pasca produksi dibuat semaksimal mungkin dengan waktu yang terbatas.
Baca juga: Sutradara NKCTHI Garap Film Pendek “Menanti Keajaiban”
Berbeda dari film Chick-Chick yang menghabiskan dana sebesar 30 juta dan dibantu oleh 23 orang, film Sowan hanya menelan biaya 10 juta saja. Personelnya pun lebih sedikit, yakni 10 orang.
Destian mengatakan bahwa dirinya memang benar-benar menekan anggaran dengan menggunakan talent dari pihak keluarga dan teman.
“Talent-nya adalah keluarga, tetangga, dan teman-teman kami. Mereka bukan petani sungguhan, tapi mereka paham kondisinya. Hanya aktor utamanya yang kami benar-benar casting,” kata Destian.
“Kami sering juga ‘menyelam sambil minum air’. Kayak adegan rapat dengan wali murid, kan banyak orang. Kami cari event di sekolah yang memang sedang penerimaan raport, jadinya ramai,” imbuhnya.
Film Sowan, bukanlah film pertama yang dibuat oleh Destian. Sebelumnya, Destian sudah pernah mengikuti Ajang 5-Min Video Challenge dengan judul Rotasi dan keluar sebagai pemenang di kancah regional dan nasional.
“Lomba ini addicting, bukan cuma dari segi hadiahnya, tapi juga experience-nya. Kami ketemu juri-juri hebat dan filmmaker dari berbagai negara. Kami jadi terdorong untuk terus berkarya,” kata Destian.
Film Sowan berkisah tentang seorang walikota yang ingin melihat kondisi rakyatnya secara langsung. Dengan menggunakan sepeda motor, sang walikota pun berkeliling dan menemukan bahwa ada masalah sistemik yang perlu dibenahi agar ketidakpuasan masyarakat dalam sektor agrikultural teratasi.
“Kami ingin memperlihatkan realita sosial yang terjadi di pasar, antara petani, pengepul, dan penjual. Di tengah situasi seperti ini, kami memperlihatkan seperti apa sosok pemimpinnya. Lokasinya sendiri di kampung saya, di Batu, Jawa Timur,” beber Destian.
Ajang 5-Min Video Challenge digelar oleh Singtel Group yang mencakup Telkomsel, Optus, Airtel, AIS, dan Globe.
Ada 6 negara yang menjadi juri skala regional dalam kompetisi 5-Min Video Challenge diantaranya Singapura, Gabon, Thailand, Filipina, Australia, dan Indonesia.
Joko Anwar terpilih sebagai juri dari Indonesia, dan Eric Khoo dari Singapura.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.