Steve DeKnight mengatakan kalau film pasific Rim Uprising akan berdurasi lebih pendek dari dugaannya. Dan akan banyak video yang dipotong selama proses editing. Bagi Steve, hal itu sedikit menyakitkan.
Jakarta, Layar.id – Bulan Maret ini sepertinya penuh dengan film blockbuster yang segera bergulir di sepanjang akhir pekan. Salah satunya film Pacific Rim Uprising yang akan segera tayang di bioskop-bioskop kesayangan Anda.
Berlanjut dari Sekuel film 2013 Guillermo del Toro akan membawa kita kembali ke pertarungan robot raksasa antara Jaegers dan Kaiju dalam sebuah film yang tampaknya telah memperluas ruang lingkup cerita dan tindakan pendahulunya. Anda mungkin berpikir akan adanya pertarungan yang epic, karena penggarapannya sendiri memerlukan waktu yang cukup lama, tapi ternyata bukan itu masalahnya.
Rupanya Pacific Rim Uprising benar-benar akan tayang lebih pendek dari perkiraan, seperti yang dikatakan oleh Steve DeKnight: “Film itu sendiri durasi akan jauh lebih pendek dari sebelumnya namun skripnya jauh lebih besar. Ketika kami masuk ke ruang editing, saya pikir potongan editor sekitar dua setengah jam”.
“Pemotongan videonya sekitar 2 jam 18 menit. Saya memberi tahu bahwa saya suka film ini, tapi saya tidak berpikir cerita ini harus lebih dari dua jam. Jadi melakukan pemotongan durasi film yang sebagian terasa menyakitkan untuk menghilangkannya” lanjut Steve.
Pacific Rim Uprising sendiri akan berdurasi selama 111 menit dibanding film sebelumnya Pacific Rim yang berdurasi 131 menit. Kabarnya film pertama akan diseret beberapa bagian, jadi runtime ramping ini mungkin menunjukkan sebuah cerita yang lebih efisien.
Potongan video seringkali lebih lama dari yang dilakukan selama proses syuting. Tetapi hampir setengah jam dihapus dari potongan adalah hal yang masih wajar. Jadi semoga runtime ini masih memungkinkan pengantar yang tepat untuk mengenali kembali semua orang tentang apa yang terjadi antara film ini dengan film sebelumnya.
Diketahui, Steven DeKnight berasal dari dunia pertelevisian dan bekerja dengan kerangka waktu yang jauh lebih terbatas untuk episode individual. Sementara film-film seperti Daredevil dan Spartacus memberinya seluruh musim untuk merancang sebuah konsep yang lengkap, dia masih harus memecahnya menjadi bab-bab episodik, yang idealnya membuat dia cocok untuk mengetahui bagaimana menceritakan sebuah cerita yang ketat dan membuang sesuatu yang tidak relevan.
Proses pengeditan sering melibatkan perpisahan dengan hal-hal yang anda sukai maupun yang tidak disukai, namun Steven S. DeKnight membuat potongan dari Pacific Rim Uprising untuk alasan yang bagus.
Semoga potongan yang kita lihat di bioskop nanti adalah film laga yang padat dan versi terbaik dari cerita ini. Di sisi lain, ada banyak film blockbuster yang bisa menggunakan pendekatan pengeditan yang lebih sederhana.
Pacific Rim Uprising masuk ke bioskop pada 23 Maret 2018. Dan jangan lewatkan untuk semua informasi film-film terbesar yang akan mendobrak pintu bioskop tahun ini hanya di Layar.id
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.