Jakarta, Layar.id – Grave of the Fireflies atau Hotaru no Haka adalah film karya Ghibli yang dirilis pada 16 April 1988. Film ini dirilis bersama dengan My Neighbor Totoro (Tonari no Totoro) sebagai feature spesial. Berlatarkan kondisi Jepang pada tahun 1945, film ini menceritakan kisah pilu anak-anak di masa perang.
Grave of the Fireflies didasarkan pada cerita pendek semi-autobiografi karangan Akiyuki Nosaka. Ceritanya didasarkan pada pengalamannnya sendiri selama dan setelah pengeboman Amerika di Kobe pada tahun 1945.
Akiyuki kehilangan dua saudara perempuannya karena kekurangan gizi. Sedangkan ayah angkatnya terbunuh. Hingga akhir hidupnya, Akiyuki terus diliputi perasaan bersalah karena kematian mereka.
Film animasi ini mendapatkan berbagai penghargaan. Mulai dari Japan Catholic Film Award tahun 1988, Special Award dari Blue Ribbon Awards ke-31 tahun 1989, Animation Jury dan Rights of the Child Awards dari Chicago International Children’s Film Festival 1994, dan 1st Moscow International Children’s and Youth’s Film Festival Grand Prix tahun 1998.
Baca juga: Hayao Miyazaki Kembali Buat Film Baru Studio Ghibli, How Do You Live?
SINOPSIS GRAVE OF THE FIREFLIES
Kobe di tahun 1945 adalah salah satu tempat di Jepang yang mengalami serangan pengeboman oleh Amerika. Serangan ini juga menyebabkan Seita dan Setsuko Yokokawa kehilangan rumah mereka. Saat itu Seita yang baru berusia 14 tahun harus menghadapi kematian ibu mereka dan memikul tanggung jawab menjaga adiknya yang baru berusia 4 tahun.
Mereka kemudian mencari perlindungan ke rumah bibi mereka di Nishinomiya. Mereka diterima dengan baik untuk beberapa hari dan Seita menuliskan surat ke ayahnya yang merupakan anggota tentara angkatan laut. Namun semakin lama, bibi mereka mulai mengeluh karena Seita tidak membantu di rumah dan adiknya suka menangis malam-malam.
Seita pun mencoba mencari cara lain utnuk bertahan hidup tanpa bergantung pada orang lain. Ia menemukan bahwa ibu mereka meninggalkan uang yang cukup untuk bertahan hidup berdua. Seita pun membawa Setsuko pindah keluar dan menemukan tempat perlindungan bom yang sudah tua sebagai rumah baru mereka.
Namun kebahagiaan meeka hanya sementara waktu. Kondisi perang yang parah bukan tempat yang cocok bagi anak-anak. Seita mulai kesulitan menghidupi adiknya.
Akhir cerita sudah diberikan di awal film dengan terlihatnya roh Seita dan Setsuko berpegangan tangan di Stasiun Sannomiya, Kobe, di tengah kunang-kunang berterbangan.
Sumber dan foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.