Terakhir diperbarui 8 Mei, 2023
layar.id – Hello Ghost adalah film komedi horor keluarga yang akan tayang perdana pada bulan Oktober ini di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia.
Film ini merupakan remake dari film Korea Selatan tahun 2010 dengan judul yang sama.
Versi Indonesia dari Hello Ghost diperankan oleh sejumlah artis terkenal, antara lain Onadio Leonardo, Enzy Storia, Indro Warkop, Tora Sudiro, hingga Hesti Purwadinata. Meskipun berjudul “ghost” alias hantu, film ini sebenarnya bergenre komedi keluarga dan tidak mengandung unsur horor yang menakutkan.
Secara garis besar, film ini mengisahkan kehidupan seorang pria bernama Kresna (diperankan oleh Onadio Leonardo) yang pernah gagal melakukan bunuh diri. Namun, kegagalannya tersebut membuat Kresna memiliki empat teman hantu.
Keempat hantu tersebut Kuatno (Indro Warkop) yang memiliki sifat genit meski sudah tua. Kemudian, Bima (Tora Sudiro) hantu sopir angkot perokok berat, Lita (Hesti Purwadinata) hantu yang paling sensitif, dan Chika (Ciara Nadine Brosnan), hantu kecil.
Pada awalnya, Kresna merasa tidak nyaman dengan kehadiran hantu-hantu yang selalu mengikutinya. Bahkan, ia merasa marah dan emosi dengan tingkah laku mereka. Namun, Kresna kemudian mengetahui bahwa keempat hantu tersebut akan pergi jika ia memenuhi permintaan mereka masing-masing. Meskipun merasa terganggu dan merasa tidak memiliki pilihan lain, Kresna akhirnya memutuskan untuk mengikuti semua permintaan dari keempat hantu tersebut.
Namun, dalam perjalanan untuk memenuhi permintaan mereka, Kresna bertemu dengan Suster Linda (diperankan oleh Enzy Storia), perempuan yang membuat hatinya tergerak dan Kresna pun jatuh cinta padanya.
Pemeran Hello Ghost Indonesia
Pemeran utama dalam film ini adalah Onadio Leonardo, juga dikenal sebagai Leonardo Arya, yang memerankan karakter Kresna. Onadio Leonardo lahir pada tanggal 4 Januari 1990. Ia adalah seorang pemusik dan aktor. Sebelum terjun ke dunia akting, Onadio memulai karirnya di industri hiburan Indonesia pada tahun 2005 sebagai bassis dalam grup musik Killing Me Inside.
Lawan main serta love interest Kresna diperankan oleh Enzy Storia, Enzy Storia Leovarisa, seorang artis dengan nama lengkap tersebut, dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1992. Enzy Storia dikenal sebagai seorang artis serba bisa, termasuk menjadi pembawa acara dan model terkenal di Indonesia. Ia memiliki keturunan Aceh dan Polandia. Perjalanan karier Enzy Storia di industri hiburan dimulai pada tahun 2009 sebagai seorang model. Pada tahun 2012, Enzy Storia memulai debut aktingnya dalam film Republik Twitter.
Selain itu, film ini juga diramaikan oleh komedian veteran, Indro Warkop yang memerankan Kuatno. Seorang hantu yang bersifat genit meskipun sudah tua. Indro Warkop, nama yang tak asing lagi di dunia hiburan Tanah Air. Lahir pada tanggal 7 Januari 1958 di Jakarta, Indonesia, Indro telah mengukir reputasi sebagai seorang aktor, komedian, sutradara, dan penulis skenario yang menghibur. Dengan senyum khasnya dan bakat komedinya yang tak tertandingi, Indro telah menghiasi layar lebar dan panggung panggung teater selama beberapa dekade.
Indro, sebagai salah satu anggota dari legendaris grup komedi Warkop DKI, telah menghadirkan tawa dan kebahagiaan bagi jutaan penonton. Kekocakan dan kelucuannya dalam bermain karakter seperti Dono, kasihannya, dan Indro sendiri telah menciptakan momen-momen tak terlupakan dalam sejarah komedi Indonesia.
Selanjutnya, karakter hantu Bima, seorang sopir angkot yang merupakan perokok berat diperankan olehTora Sudiro, nama yang melekat kuat dalam dunia seni peran Indonesia. Lahir dengan nama Tora Sudiro pada tanggal 10 Mei 1973 di Jakarta, ia telah mengukir prestasi gemilang sebagai aktor yang penuh bakat dan karismatik. Dikenal dengan senyumnya yang menggoda dan kepiawaiannya dalam membawakan beragam karakter, Tora telah menjadi salah satu ikon komedi Tanah Air yang tak tergantikan.
Dalam karirnya yang berjalan selama beberapa dekade, Tora Sudiro telah menghibur jutaan penonton dengan kecerdasan komedinya yang alami. Kemampuannya dalam menghadirkan adegan-adegan lucu dan memikat telah mengantarkannya menjadi salah satu aktor komedi terbaik Indonesia. Selain itu, Tora juga tak ragu mencoba peran-peran serius yang menunjukkan sisi aktingnya yang luar biasa. Kehadirannya di layar lebar selalu dinantikan, karena ia mampu membawa penonton dalam perjalanan penuh tawa, emosi, dan kebahagiaan.
Selanjutnya kita akan berkenalan dengan Lita, hantu yang paling sensitif ini diperankan oleh Hesti Purwadinata, seorang bintang yang bersinar di panggung seni peran Indonesia. Lahir dengan nama Hesti Purwadinata, ia mampu mencuri perhatian dengan pesona dan bakatnya yang luar biasa. Sejak kemunculannya di dunia hiburan, Hesti telah menunjukkan kepiawaian dalam membawakan berbagai peran yang memukau hati penonton. Ia memulai kariernya dari dunia modeling dengan meraih juara ketiga pada pemilihan Wajah Femina tahun 2005. Selain sukses sebagai presenter, Hesti juga mencoba peruntungannya di dunia perfilman. Ia terlibat dalam proyek film “Cintaku Selamanya” pada tahun 2008, dan kemudian berperan sebagai pendamping dalam film “Dear Love” pada tahun 2016. Meskipun hanya sebagai peran pendukung, Hesti berhasil menunjukkan bahwa ia tetap memiliki kehadiran yang menonjol dalam dunia film.
Hantu anak kecil kemudian diperankan oleh Ciara Nadine Brosnan, seorang perempuan manis yang memancarkan pesona dan bakat di dunia seni peran. Lahir dengan nama Ciara Nadine Brosnan, ia telah menarik perhatian dengan karisma dan kepiawaian aktingnya yang luar biasa. Meskipun masih muda, Ciara telah menunjukkan dedikasi yang kuat dalam mengembangkan kariernya di industri hiburan.
Sebagai seorang aktris, Ciara telah terlibat dalam berbagai proyek film dan serial televisi. Memulai debutnya melalui “Critical Eleven” pada tahun 2017. Ia telah menunjukkan kemampuannya dalam membawakan peran dengan penuh emosi dan keaslian. Kehadirannya di layar lebar dan di layar kaca selalu dinantikan oleh para penggemar setianya. Dengan karisma yang memikat dan bakat yang terus berkembang, Ciara Nadine Brosnan siap mengukir prestasi lebih besar lagi dalam perjalanan kariernya yang menjanjikan.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.