Setelah melewati kesepakatan yang cukup berat, Patty Jenkins dengan resmi kembali untuk menggarap film Wonder Woman 2. Kesepakatan ini menjadikannya sebagai sutradara wanita dengan bayaran termahal.
Resmi sudah, Patty Jenkins akan kebali menyutradarai film Wonder Woman 2. Seperti yang dilaporkan oleh Variety, sutradara wanita ini hampir sepakar denga Warner Bros. untuk kembali menyutradarai sekuel dari film hit box office tahun ini.
Berita ini datang dari negosiasi yang panjang dan sulit dengan studio. Kesepakatan ini juga menjadikan Jenkins sebagai sutradara wanita dengan bayaran termahal sepanjang masa.
Kabar ini semakin diperkuat oleh laporan The Hollywood Reporter yang mengatakan bayaran untuk Jenkins berada di kisaran hampir USD10 juta, serta bonus kinerja. Kesepakatan ini menjadi langkah yang sangat besar bagi Jenkins. Ia berhasil menetapkan standar baru untuk para sutradara wanita.
“Kesepakatan ini menjadi langkah yang sangat besar bagi Jenkins. Ia berhasil menetapkan standar baru untuk para sutradara wanita.”
Wonder Woman diproduksi dengan modal awal sebesar USD150 juta. Film ini berhasil meraup penghasilan sebesar USD402 juta secara domestik dan USD800 juta dari seluruh dunia. Film yang dibintangi oleh Gal Gadot ini bahkan mendapatkan rating 92 persen dari Rotten Tomatoes.
Gal Gadot sendiri telah lebih dulu menandatangani kontrak untuk kembali memainkan perannya di sekuel Wonder Woman ini. Chris Pine juga direncanakan akan kembali ke film yang kembali digarap oleh sutradara Petty Jenkins dari skrip yang ditulis oleh Geoff Johns. Film ini sendiri akan segera meluncur ke layar bioskop pada 13 Desember 2019 mendatang.
Di samping sekuel Wonder Woman, Jenkins kini juga disibukkan dengan pengembangan serial TV TNT bersama dengan Pine. Berjudul One Day She’ll Darken, serial ini terinspirasi dari autobiografi dari Fauna Hodel. Ia dikisahkan dibuang oleh ibu kandungnya yang masih remaja ke petugas toilet di sebuah kasino di Nevada pada tahun 1949 silam.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.