Terakhir diperbarui 22 Desember, 2021
Jakarta, Layar.id – Kita mungkin sudah tidak asing pengalaman yang disebut dengan Lucid Dream atau biasa dikenal dengan mimpi jernih. Walaupun memang tidak sering, namun bisa dipastikan bahwa sebagian orang mungkin pernah mengalami hal itu.
Istilah dari Lucid dream adalah mimpi yang terjadi dalam kesadaran kita. Faktanya, ketika kita bermimpi, sebenarnya pikiran tetap aktif sehingga mampu menciptakan cerita dan gambar sehingga terasa hidup.
Biasanya ketika kita bermimpi sekilas 95 persen dari mimpi akan terlupakan saat bangun. Namun beda halnya dengan Lucid Dream rasanya mimpi akan terlihat jelas bahkan serasa kita hidup di dalamnya
Selain itu, fenomena menarik yang ini dapat diadaptasi menjadi film fiksi ilmiah dari para sutradara kreatif. Lucid dream memang unik sehingga ada beberapa film yang mengangkat tentang fenomena mimpi jernih. Mungkin kita pernah menontonnya?
The Matrix (1999)
Suatu karya film ilmiah yang disutradarai oleh Wachowski bersaudara Andy dan Larry. Film yang bercerita mengenai seorang pahlawan bernama Thomas Anderson yang diperankan oleh Keanu Reeves dengan latar belakang seorang programmer dan hacker hadir memiliki kode nama Neo.
Saat itu, dia menerima pesan melalui komputernya dari hacker bernama Trinity yang diperankan oleh Carrie-Anne Moss dan Morpheus yang diperankan oleh Laurence Fishburne. Dalam film itu, ketiganya bertemu dan Neo kemudian menerima informasi jika dunia tempat mereka hidup ternyata adalah sebuah simulasi realitas virtual atau biasa disebut Matrix. Pada dasarnya, film menjadi jawaban dari suatu pertanyaan tentang kehidupan realita dan ilusi yang terjadi pada Neo dan teman-temannya.
Bukan hanya tentang dilema terhadap realita yang disajikan, film The Matrix menampilkan aksi bahkan menjadi salah satu pelopor aksi bernama ‘bullet time’ yang banyak diimplementasikan di film aksi saat ini.
Ketika menonton The Matrix akan dipenuhi dengan filosofi dan referensi. Maka dari itu, tidak heran jika karya Wachowski bersaudara berhasil mendapat empat penghargaan Oscar. What a legend.
Baca juga: Pahami Dunia Pernikahan dengan Tonton Film Ini
The Science of Sleep (2006)
Sepertinya kita mungkin sudah tidak asing dan mengenal Michel Gondry dari karya yang populer berjudul Eternal Sunshine of the Spotless Mind. Sebuah karya yang rilis pada tahun 2004 kemudian dia merilis karya baru di tahun 2006.
The Science of Sleep adalah film yang membuat para penonton masuk ke dalam alam bawah sadar pria pemalu bernama Stéphane yang diperankan oleh Gael García Bernal. Dia sedang mengalami ‘kontroversi hati’ karena perempuan yang ditaksir, Stéphanie yang diperankan oleh Charlotte Gainsbourg.
Ceritanya bermula ketika Stéphanie pindah ke apartemen sebelahnya kemudian mereka mulai menghabiskan waktu bukan hanya di dunia nyata, tetapi juga di alam bawah sadar Stéphane. Hanya saja, saat hubungan keduanya memburuk, Stéphane tidak mampu mengendalikan alam bawah sadarnya sehingga mulai kebingungan untuk membedakan kenyataan dan mimpi.
Inception (2010)
Tak perlu diragukan lagi bahwa karya Christopher Nolan terkenal sebagai karya fiksi-ilmiah yang mencengangkan. Inception berisi cerita tentang seorang bernama Dom Cobb yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio, dia bekerja sebagai ‘pencuri’ sama dengan para pencuri pada umumnya.
Misi yang sedang dilakukan oleh Cobb adalah mencuri rahasia penting yang terletak di alam bawah sadar sang korban curiannya. Maka dari itu, pencurian dilakukan saat korban dalam keadaan bermimpi.
Setelah itu, Cobb menjadi buronan internasional karena diberi proyek pencurian yang agak berbeda dari biasanya. Ketika timnya sudah dibentuk, barulah mereka melancarkan aksinya. Karakter dari Nolan dalam setiap film memang sudah terpancar dengan ambisi yang menyuguhkan visual dengan penceritaan yang keren. Selain itu, hal menarik lagi dari Inception, dapat dilihat dari konsep mimpi yang keren.
Ide Nolan membuat film ini didasari pada lucid dream atau mimpi jernih, fase ketika orang tidur sadar bahwa dia bermimpi, maka dia dapat mengendalikan mimpinya.
Bukan hanya itu, di dalam film tidak hanya satu mimpi yang dialami oleh Dom Cobb, tetapi ada mimpi lain dari sebuah mimpi yang berlapis-lapis. Hal ini yang membuat perbedaan menjadi menarik karena tempo tiap mimpi dijelaskan berbeda sehingga sangat menarik dan wajib ditonton. (Prs/Eve)
Sumber dan foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.