Jakarta, Layar.id – Silenced adalah sebuah film Korea yang berhasil menarik perhatian seluruh penduduk Korea pada tahun 2011. Tidak hanya itu, film ini juga berhasil mengubah hukum mengenai kekerasan seksual kepada anak-anak dan difabel. Hal ini karena kisah dalam Silenced didasarkan dari sebuah kasus yang benar-benar terjadi Korea.
Kisah dalam film dengan judul Korea Dogani ini mengikuti tokoh utama Kang In ho (Gong Yoo), seorang guru baru di sebuah sekolah seni untuk anak-anak difabel di kota Mujin. Saat berangkat ke sekolah, ia terlibat kecelakaan kecil dengan Yoo Jin (Jung Yu Mi), seorang pekerja di pusat HAM Kota Mujin.
Setelah tiba di sekolah, ia bertemu dengan kepala sekolah dan kepala administrasi yang ternyata adalah kembar. Mereka berdua terang-terangan meminta uang suap dari Kang In Ho agar bisa mulai bekerja di sekolah. Hal ini membuatnya kebingungan. Apalagi saat masuk ke kelas, ia juga menerima tatapan kebencian dari murid-muridnya.
Satu hari, di bawah panduan muridnya, ia menemukan muridnya Yeon Doo dianiaya oleh salah satu staff sekolah. Hal ini mengejutkannya dan Kang In Ho segera masuk untuk menolong Yeon Doo. Setelah tiba di rumah sakit, Kang In Ho juga menghubungi Yoo Jin untuk ikut membantu murid ini.
Namun Kang In Ho sendiri juga memiliki kesulitan. Karena uang suap yang diberikan kepada sekolah di awal telah menghabiskan sebagian besar tabungan keluarganya. Istri Kang In Ho telah meninggal dan masih ada putri yang butuh pengobatan.
KISAH NYATA DI BALIK SILENCED
Kisah dalam Silenced diangkat dari buku berjudul The Crucible karya Gong Ji-young. Berdasarkan Kajo Mag, judul novel ini disebut diambil dari naskah karangan Arthur Miller yang berjudul sama. Kisah di dalamnya juga didasarkan pada kejadian nyata yang menyebabkan terjadinya Pengadilan Penyihir Salem tahun 1692.
The Crucible didasarkan pada kasus yang benar-benar terjadi di sebuah sekolah untuk anak-anak dengan gangguan pendengaran di Gwangju, Korea Selatan. Untuk menuliskannya, Ji Young mengunjungi sekolahnya lebih dari 10 kali. Ia juga mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam kasus ini, termasuk para korban.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film Kanker Anak dan Perjuangan Mereka
Dari kutipan Kajo Mag, Sekolah Gwangju Inhwa berdiri pada 17 April 1961. Awalnya, sekolah ini adalah pusat pengobatan bisu tuli bernama Jeonnam. Kemudian fasilitas iniberkembang menjadi sekolah menengah pertama dan pada tahun 1993, berdirilah tahapan sekolah menengah atasnya.
Kasus yang diangkat dalam Silenced terjadi tahun 2005. Saat itu, seorang guru baru melaporkan kepada organisasi HAM. Menurut keterangannya, kepala sekolah memperkorsa seorang anak perempuan di kantornya, sedangkan staff administrasi melecehkan murid berusia 22 tahun.
Atas laporan ini, total ada 6 guru yang dituduh dari 9 korban yang berani berbicara. Meski demikian, korban dipercaya ada lebih banyak akrena kebanyakan masih ketakutan dan menolak untuk maju. Namun sayangnya, setengah dari tertuduh dengan cepat dibebaskan karena status kasusnya sudah kadaluarsa.
Tidak hanya itu, awalnya si kepala sekolah sudah ditetapkan hukuman penjara 5 tahun oleh pengadilan. Namun kemudian hukuman dikurangi menjadi probasi dan denda 3 juta won. Para pelaku lainnya juga menerima keringanan hukuman.
Guru yang melaporkan kasus ini kemudian dipecat dari sekolah. Para korban yang maju juga dikeluarkan. Sekolah dengan sisa siswa 22 orang ini kemudian masih bisa menerima subsidi 1,8 miliar won setiap tahunnya. Bahkan, beberapa guru yang dituduh terlibat dalam kasus kekerasan seksual ini masih kembali untuk mengajar.
TIDAK HANYA KASUS KEKERASAN SEKSUAL
Sebelum kasus tahun 2005 terjadi, sekolah ini juga sudah pernah dilaporkan pada tahun 1964. Dikutip dari Kajo Mag, kasus ini dilaporkan oleh mantan guru di sana yang menyebutkan bahwa ada 2 murid sekolah yang meninggal dan dikuburkan diam-diam.
Salah satu murid dianiaya hingga meninggal, sedangkan murid lainnya meninggal karena kelaparan. Sayangnya kasus ini tidak dilanjutkan akrena kekurangan bukti. Kepala sekolah dan wakilnya kemudian menangkap guru yang melaporkan ini dan memukulinya.
Alumni dari sekolah ini juga pernah melaporkan kasus pelecehan pada tahun 1975. Disebutkan bahwa putra anggota dewa direktur sekolah memaksa dua siswi membuka baju mereka untuk membuat lukisan telanjang mereka.
Baca juga: Through the Darkness Hadirkan Kisah Criminal Profiler Korea Pertama
EFEK FILM
Dalam 2 bulan setelah penayangan Silenced, sekolah di Gwanju itu ditutup oleh pemerinta setempat pada November 2011. Saat itu, ada 22 murid yang bersekolah, 57 orang tinggal di dormitori, dan 55 orang menerima pelatihan. Semua murid ini dipindahkan ke sekolah lainnya.
Publik juga memberikan tekanan kepada para politisi terkait hukuman kasus kekerasan seksual. Pada Oktober 2011, Parlemen Korea Selatan menyetujui Aturan Dogani yang menghilangkan batasan hukuman untuk kasus kekerasan seksual. Sejak itu, hukuman tertinggi untuk kasus anak dibawah 13 tahun dan wanita disabilitas di Korea adalah penjara seumur hidup.
Sumber: AsianWiki, KoreanFilm, Kajo Mag
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi layar.id.